•   March 19
Entertainment

Novel Maura Magnalia Dianggap Kontroversial, Mayong : Memang Maura Itu Anti Mainstream

( words)

Mayong sebut bahwa putrinya sudah menulis sebuah buku.

Helo.id - Duka kepergian Maura Magnalia hingga kini masih terasa. Suami Nurul Arifin, Maura Magnalia menceritakan bahwa putrinya telah menulis sebuah buku.

Akan tetapi, buku tersebut masih belum terbit lantaran dianggap kontroversial. Bahkan putrinya tersebut juga sudah mencari penerbit.

"Dia sudah dalam rangka mencari penerbit, dan beberapa penerbit sudah berminat, tapi belum  terealisasi juga sebabnya di mana," kata Mayong

"Kurang tahu, tapi sekilas yang dia ceritakan kepada kami, mungkin buku itu agak kontroversial. Memang Maura itu antimainstream," lanjutnya.

Menurut Mayong, anak sulungnya tersebut memang tipikal anak yang anti mainstream. Maka tidak heran jika Maura Magnalia menciptakan karya yang kontroversial hingga penerbit mendapatkan kendala untuk merilisnya.

"Jadi memang maura itu dia tidak mainstream, freethinker karena sekolah dia juga S2 nya selesai dalam program culture studies dia belajar kebudayaan baru yang masa kini," ungkap Mayong.

Mayong menjelaskan bahwa Maura Magnalia juga mendapat nilai sempurna di kampusnya, bahkan tesisnya pun mendapatkan pujian.

"Begitu dan dia lulus dengan nilai kalau tidak salah excellent. Tesis dia dipuji," ujar Mayong.

"Dia dapat nilai 100 ya dari dosennya," timpal Nurul Arifin.

Ingat Curhatan Sang Putri Dua Hari Sebelum Meninggal Dunia

Kesedihan masih dirasakan oleh artis senior dan juga politikus, Nurul Arifin usai kepergian anak sulungnya Maura Magnalia.

Nurul Arifin mengaku masih mengingat momen dan pesan terakhir putrinya dua hari sebelum meninggal dunia. Ia menyebutkan bahwa Maura Magnalia datang ke kamarnya dan mengeluh lelah.

"Kalau pesan terakhir sih, 2 malam sebelum berpulang dia datang ke kamar saya," ujar Nurul Arifin

"Dia bilang, ‘Mom, I am tired (Ma, aku capek),"

maura dan nurul

Nurul Arifin pun menceritakan curhatan yang mengaku lelah untuk memenuhi harapannya. Bahkan Maura Magnalia mengaku masih belum bisa memberikan kebahagian kepada dirinya.

"I am tired (Aku capek) karena tidak bisa memenuhi harapanmu’ gitu katanya," ucap Nurul.

"Maura bilang lagi, ‘Aku enggak bisa seperti kamu. Enggak seperti adikmu, aku enggak bisa membahagiakanmu’ gitu," tambahnya

Mendengar curhatan putrinya, pada saat itu Nurul Arifin pun berusaha untuk menenangkan Maura Magnalia.

"Saya bilang, 'jangan dibandingkan, ya setiap orang kan berbeda Maura'. Kayak begitu sih," ujar Nurul Arifin.

Miliki Cita-cita Menjadi Dosen

Artis senior yang juga merupakan politikus tersebut mengungkapkan bahwa putri sulungnya itu memiliki cita-cita menjadi dosen, karena ingin mengikuti jejak ayahnya, Mayong Suryolaksono.

"Dia pengin jadi dosen. Sebelum pandemi kan dia ngajar ekskul tentang sains dan dia menemukan passionnya di situ. Jadi ngajar kayak bapak nya lah demennya, ngajar dia cita-citanya mau jadi dosen kan gitu," kata Nurul Arifin

Suami Nurul Arifin, Mayong Suryalaksono mengakui bahwa putri sulungnya tersebut memang berbeda saat berkomunikasi dengan kedua orang tuanya. Kadang yang mengerti perasaan Maura adalah adiknya, Melkior Mirari Manusakri.

"Kan beda ya komunikasi dengan ibunya dalam hal apa, dengan ayahnya dalam hal apa ke saya dia dekat sekali kemudian cerita banyak hal tentang kekhawatiran dia. Kemudian juga tidak terlalu mendalam. Dengan adiknya sangat dekat karena mereka hanya berdua kan, mungkin adenya yang lebih memahami kakaknya. Kalau ada kesalahan yang bisa ngasih tau dia ya adeknya," papar Mayong.

Sebut Penyakit Jantung Adalah Faktor Keturunan

Nurul Arifin menyebutkan bahwa sakit jantung yang dialami Maura Magnalia adalah faktor keturunan. Ia sendiri rupanya sudah pernah melakukan tindak operasi jantung beberapa waktu lalu.

“Saya sendiri juga kan sudah operasi jantung ya,” ujar Nurul Arifin

Apa yang terjadi pada Maura ternyata bukan yang pertama terjadi di keluarganya. Dua keluarga Maura Magnalia sudah pernah meninggal dunia karena sakit jantung.

“Jadi meninggal waktu tidur, ada dua orang," kata Nurul.

"Jadi memang kasus henti jantung yang dialami anak saya pernah terjadi sebelumnya,” lanjutnya.

TAG : Nurul ArifinMaura MagnaliaMayong Suryalaksono

Artikel Menarik Lainnya

Komentar