•   May 5
Entertainment

Kembali Datangi Polda Metro Jaya Terkait dengan Kasus Mafia Tanah, Nirina Zubir : Dapat Informasi Adanya Penyitaan Aset dari Para Tersangka

( words)

Nirina Zubir diketahui telah kembali mendatangi Polda Metro Jaya.

Helo.id - Kasus mafia tanah yang menimpa keluarga Nirina Zubir hingga kini masih terus berlanjut dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Nirina Zubir dan kakaknya, Fadhlan Karim diketahui kembali mendatangi Polda Metro Jaya guna untuk mengetahu soal perkembangan terkait dengan kasus mafia tanah yang telah merugikan keluarganya sebesar Rp 17 milyar tersebut.

"Hari ini kita datang ke Polda mau update soal laporan kami sejauh apa, terus perkembangannya gimana. Jadi ya kita datang ke sini untuk update-lah," kata Nirina

Menurut penjelasan dari Nirina Zubir, kasus mafia tanah yang terjadi dalam keluarganya tersebut dalam waktu dekat akan ada penyitaan aset dari para tersangka.

"Alhamdulillah sejauh ini, so far, hari ini saya dapat informasi akan adanya penyitaan aset dan juga penyitaan dari para tersangka, gitu kan. Ya update yang ini ya, yang menyenangkan saja buat kami pihak korban," tutur Nirina.

"Ini terkait pasal TPPU ya," timpal Fadhlan Karim.

nirina zubir

Dengan adanya penyitaan aset tersebut, ada dugaan sebelumnya yang menyebutkan jika terdapat aliran dana yang mengalir ke bisnis para tersangka dari hasil kasus mafia tanah. Hal tersebut pada akhirnya dapat membuat para tersangka terjerat Tindak Pidana Pencucian Uang atau TPPU.

"Iya, makanya kan dengan adanya perkembangan ini kita kan jadi semakin yakin dan memang teramini gitu loh, yang kami curigakan ini, bahwa ada adanya aliran dana dan bahkan mulai ada proses penyitaan, itu kan berarti sudah ada terbukti memang benar adanya," ujar Nirina.

Dengan adanya perkembangan dalam kasus mafia tanah yang menimpa keluarganya tersebut, Nirina Zubir megaku senang.

"Jadi perkembangan yang membuat kami menyenangkanlah. Kami duga kan sebenarnya intinya, memberikan pembelajaran untuk orang-orang yang istilahnya banyak kan sekarang yang bikin kesalahan, tapi istilahnya pasang badan, gitu kan," ucap Nirina.

"Dan sekarang, dari pihak Polres pun sudah cukup tegas bilang bahwa nggak bisa nih cuma pasang badan saja, karena aliran dana apa yang kalian miliki itu juga nanti akan disita," sambungnya.

Kaget Mendapat Tatapan Sinis dari Mantan ART Mendiang Ibunya

Kasus Mafia tanah yang telah merugikan keluarga Nirina Zubir hingga kini masih terus berlanjut. Mantan asisten rumah tangga (ART) keluarga Nirina Zubir, Riri Khasmita beserta suaminya serta tiga oknum notaris kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Nirina Zubir diketahui juga sempat dipertemukan dengan Riri Khasmita dan juga para tersangka lainnya pada saat konferensi pers di Polda Metro Jaya.

Dalam perbincangannya dengan Denny Sumargo, Nirina Zubir mengunkapkan perasannya pada saat itu. Ia mengaku bahwa awalnya kaget melihat Riri Khasmita dan sejumlah tersangka lainnya turut dihadirkan.

"Kaget lah gue, kan nggak tahu mesti apa, ini orang juga bisa apa ini kok nggak ada pengamanan sama sekali. Gue diam aja," ucap Nirina seperti yang terlihat dalam channel Youtube Denny Sumargo.

Bahkan, Nirina Zubir menyebut jika oknum notaris berusaha untuk bersalaman dan juga meminta maaf kepadanya. Akan tetapi, ia menolak perlakuan tersebut.

"Gue bilang 'First of all, Covid, mundur, mundur, jaga jarak' (dia bilang) 'Kak aku mau' (aku bilang) 'Enggak. I don't need you to say anything, just go,"  kata Nirina Zubir.

Bahkan sang mantan ART juga tampak melempar tatapan sinis kepadanya. Nirina Zubir mengaku tidak bisa berkata apa-apa pada saat itu.

"Gue langsung kayak, gue tuh speechless loh, kalau pun ada orang yang harusnya memberikan tatapan itu gue ke dia, tapi nggak itu dia ke gue."

"She hates me, i don't know what that is, dan gue nggak ngerti. Why do you hate me so much? What did i ever do?"

"Kalau gue pernah zalimin lo, pernah sakitin lo, apa pun lah sengaja atau tidak sengaja lo mungkin punya hak ya," paparnya.



TAG : Nirina ZubirKasus Mafia Tanah

Artikel Menarik Lainnya

Komentar