Kasus Mantan ART Desiree Tarigan Terus Bergulir, Ini Kabar Terbarunya

Kuasa hukum mantan ART Desiree Tarigan ungkap kasus kliennya hingga kini masih terus diselediki

Helo.id - Belum selesai masalah rumah tangganya dengan Hotma Sitompul, kini Desiree Tarigan, ibunda Bams eks vokalis band Samsons terseret kasus yang lain.

Desiree Tarigan diduga telah melakukan kekerasan, penyekapan dan merampas kemerdekaan terhadap mantan asisten rumah tangganya yang diketahui bernama Irni.

Kuasa hukum Irni, Vidi Galenso Syarief menyebutkan laporan kliennya saat ini sedang ditangani serius oleh pihak penyidik Polda Metro Jaya.

• Desiree dan Bams Eks Vokalis Band Samsons Dikabarkan Akan Diperiksa Oleh Pihak Kepolisian Atas Laporan Mantan ARTnya
• Sebut Diperlakukan Seperti Burung Oleh Desiree Tarigan, Mantan ART: Woy, Tepuk Tangan Gitu
• Laporkan Desiree Tarigan Ke Polisi, Irni Ungkap Dituding Oleh Majikannya Hal Ini
• Terkait Dengan Laporan ART Desiree tarigan, Berikut Penjelasan Pihak Kepolisian

"Info terakhir penyidik sudah mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP)," kata Vidi Galenso Syarief

Vidi juga mengatakan bahwa pihak kepolisian sudah memeriksa tujuh saksi terkait laporan dari Irni, sebelum pihak penyidik mengeluarkan SP2HP. Sehingga, kasus ini terus berjalan sesuai dengan hukum acara.

"Biasanya ada tersangka, tapi saya tidak mau mengandai-andai, intinya laporan kita ditindaklanjuti dan akan berlanjut. Jadi itu SP2HP," ucapnya.

"Cuma saya tidak tau tujuh saksi ini siapa saja yang diperiksa," tambahnya.

Kuasa hukum Irni juga mengatakan bahwa selama laporan kliennya diproses oleh penyidik, pihak Desiree Tarigan tidak menghubunginya untuk melakukan mediasi dan langkah lainnya.

"Tidak ada komunikasi kesana dan tim saya juga tidak membangun komunikasi juga kesana. Jadi berjalan aja lah sesuai hukum acara," ungkap Vidi Galenso Syarief.

"Tidak ada komunikasi sama sekali dan tidak ada ancaman juga," kata Irni.

"Karena ada pasal ITE yang terpenuhi, jadinya ya laporan ini dianggap memenuhi unsur dan polisi melanjutkan," ujar Vidi Galenso Syarief.

Sebelumnya Asisten rumah tangga (ART) yang diketahui bernama Irni tersebut mengaku bahwa ia pernah bekerja di rumah sang pengacara Hotma Sitompul.

Irni yang didampingi oleh sejumlah kuasa hukum tersebut membeberkan apa saja yang telah ia alami selama bekerja di rumah sang pengacara kondang tersebut.

Tindakan tersebut dilakukan oleh sejumlah inisial yang enggan ia sebutkan secara gamblang. Akan tetapi, dalam pengakuannya, ia juga menyebutkan nama Desiree Tarigan dan Bams .

Ia mengungkapkan bahwa kehadian yang ia alami tersebut terjadi pada 24 Februai 2021 lalu, selama dua hari.

"Pada saat itu (24 Februari), handphone saya disita sama orang itu."

"Handphone saya disita selama dua hari sama orang-orang di rumah sana," terang Irni

Tidak hanya itu, ia bahkan sampai dicaci maki karena dituding telah merusak rumah tangga orang tersebut.

Irni juga dituding telah menerima sejumalh bayaran untuk menjadi mata-mata. Akan tetapi, segala tudingan tersebut langsung ia bantah. Dirinya bahkan juga tidak diperbolehkan keluar rumah.

"Udah gitu saya dicaci maki, sampai aku dituding merusak rumah tangganya."

"Menerima bayaran dari orang untuk memata-matai tapi semua itu tidak benar," tambahnya.

Irni mengatakan bahwa pelaku atas tindakan tersebut ada dua orang yang diketahui berinsial S dan N.

Ia juga mengatakan selama ia tidak diperbolehkan keluar rumah, ia terus diawasi oleh dua orang tersebut.

Bahkan hanya untuk ke kamar mandi pun ia juga harus meminta izin terlebih dahulu. Tidak hanya itu, ia juga telah mendapatkan tindak kekerasan yang lainnya.

"Saya di dalam kamar pun diawasi terus sama dua orang itu."

"Mau masuk kamar mandi saya harus minta izin sama dua orang itu," jelas Irni.

"Waktu itu orangnya ngomong sampai mata aku dicolok-colok."

"Sampai dia ngatain aku gila, apa segala macam," imbuhnya.

Irni telah menduga bahwa ponselnya telah dirampas karena orang tersebut ingin melihat percakapannya dengan sosok yang berinsial M.

"Mau lihat chatingan saya sama orang yang biasanya saya ngomong, inisialnya M."

"Yang biasa saya suka telponan, sama orang itu," ungkap Irni.

Meski demikian, Irni mengtakan bahwa dirinya masih diberi makan selama penyekapan tersebut. Ia tidak diperbolehkan keluar dari rumah bahkan dari kamar hingga tanggal 25 Februari 2021.

"Dikasih makan iya, cuma nggak boleh keluar ke mana-mana," lanjutnya.