•   May 9
Viral

Ini Penjelasan Terkait Tsunami Yang Akan Terjadi Di Sebagian Wilayah Di Pulau Jawa

( words)

Dalam daftar 25 wilayah tersebut terbagi dalam 5 provinsi yaitu, 4 di Banten, 5 di Jawa Barat, 9 di Jawa Timur, 4 di Jawa Tengah dan 3 di Provinsi DIY Yogyakarta.

Helo.id - Kabar perihal tsunami yang akan terjadi di selatan Jawa sepertinya masih memanas. Baru-baru ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat sebanyak 25 wilayah di Pulau Jawa yang merupakan daerah rawan terkena bencana gempa bumi dan tsunami. Dalam daftar 25 wilayah tersebut terbagi dalam 5 provinsi yaitu, 4 di Banten, 5 di Jawa Barat, 9 di Jawa Timur, 4 di Jawa Tengah dan 3 di Provinsi DIY Yogyakarta.

Seluruh wilayah yang disebutkan tersebut tercantum dalam Katalog Gempa Bumi Merusak pada tahun 1612-2014 9edisi kelima) yang ditulis oleh Supatoyo, Surono dan Eka Tofani Putranto. Mereka menjelaskan sejumlah fakta terkait hal yang menjadi sumber gempa dan juga sejumlah wilayah rawan bencana.

Di provinsi Banten yang dikabarkan memiliki 4 wilayah rawan gempa dan juga tsunami yaitu terdiri dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

Untuk di Jawa Barat terdapat 5 wilayah yaitu Kabupatan Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan yang terakhir Kabupaten Pangandaran.

Jawa Tengah yang dikabarkan memiliki 4 wilayah rawan yaitu Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Wonogiri.

Untuk DIY Yogyakarta terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunung Kidul yang merupakan masuk dalam daerah rawan.

Dan yang terakhir Jawa Timur, salah satu provinsi di Indonesia satu ini ternyata memiliki jumlah daerah rawan yang paling banyak diantara provinsi yang lain. Di Jawa Timur terdapat 9 sebaran wilayah yang rawan yaitu Kabupaten Pacitan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungagung, Kbupaten Lumajang dan yang terakhir Kabupaten Malang.

Kassubag Mitigasi Gempa PUsat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Akhmad Solihin mengatakan bahwa wilayah yang rawan gempa bumi dan juga tsunami dalam katalog yang dibuat oleh PVMBG adalah berdasarkan pada sejarah kejadiannya.

"Kejadian gempa bumi di suatu tempat itu berulang, artinya jika suatu daerah pernah terlanda gempa bumi besar, maka suatu saat akan mengalami kembali. Namun waktunya kapan belum tahu," ujarnya.

Akhmad Solihin bahkan juga menjelaskan bahwa katalog kejadian gempa bumi merusak ini memberikan sebuah gambaran wilayah mana saja yang kala itu pernah mengalami gempa merusak dan perlu untuk upaya mitigasi gempa bumi yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Namun saat disingguh terkait dengan wilayah yang berpotensi tsunamigenik seperti yang disebutkan dalam hasil riset ITB, pihaknya menjelaskan bahwa belum dapat memastikan akankah sama atau tidak dengan wilayah sebaran yang disebut dalam katalog tersebut.

"Wilayah rawan gempa bumi dan tsunami di sini berdasarkan sejarah kejadianan gempa dan tsunami-nya. Jadi tidak sedetil riset rekan-rekan dari ITB," ujarnya.

Sebelumnya BMKG juga telah menegaskan kepada warga untuk tidak takut  terkait kabar perihal adanya potensi tsunami 20 meter yang terjadi di selatan Pulau Jawa. Karena laporan tersebut bukanlah sebuah prediksi bahwa tsunami 20 meter akan segera terjadi, namun kabar tersebut disampaikan guna memberikan taksiran perihal kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

"Besarnya magnitudo gempa yang disampaikan tersebut adalah potensi skenario terburuk (worst case), bukan prediksi yang akan terjadi dalam waktu dekat, sehingga kapan terjadinya tidak ada satu pun orang yang tahu," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

"Untuk itu, dalam ketidakpastian kapan terjadinya, kita semua harus melakukan upaya mitigasi," kata Daryono.

TAG : TsunamiPulau JawaMegathrustJawa TimurDiy YogyakartaJawa TengahJawa BaratBanten

Artikel Menarik Lainnya

Komentar