•   April 29
Viral

Ini Kata BMKG Terkait Kabar Viral Hasil Riset ITB Bandung

( words)

Baru-baru ini ramai diperbincangkan dimedia bahwa akan ada suatu peristiwa tsunami di pantai selatan Jawa

Helo.id - Baru-baru ini ramai diperbincangkan dimedia bahwa akan ada suatu peristiwa tsunami di pantai selatan Jawa. Hal tersebut diungkapkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), mereka mengungkapkan bahwa ada potensi tsunami di pantai selatan Jawa yang dikabarkan setinggi 20 meter.

Setelah mendengar ungkapan tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi serta Geofisika (BMKG) menanggapi ancaman tsunami sebesar tersebut memang nyata ada.

"Ancaman itu riil, betul, itu pasti terjadi. Cuma kapan terjadinya, kita tidak akan pernah tahu," ungkap Kepala Pusat Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono pada Jumat (25/9/2020).

BMKG menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak hanya akan terjadi di selatan Jawa, melainkan juga ada di tempat-tempat lain yang ada di Indonesia. Masyarakat harus mengetahui perihal potensi tsunami tersebut.

BMKG juga pernah mengungkap potensi gempa megathrust di pantai barat Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara Barat serta Nusa Tenggara Timur. Mereka juga menjelaskan bahwa ancaman gempa dan juga tsunami tersebut bahkan juga mencakup luar zona Sunda Megathrust.

"Kita tetap melakukan edukasi dan mitigasi ke masyarakat bahwa di selatan Jawa, bahwa itu ada ancaman riil, nyata. Di pantai barat Sumatera juga demikian, ada ancaman riil, di Andaman, Simeleue, Nias, Enggano, selatan Jawa, selatan Bali, Nusa Tenggara Barat, utara Manado, Maluku, Papua. Semua berpotensi," jelas Rahmat.

Ternyata di masa lampau, pantai selatan Jawa juga terbukti sudah pernah diterjang oleh tsunami. Hal tersebut terbukti dari adanya endapan tsunami yang berada di selatan Jawa. Dengan begitu, mereka juga menegaskan bahwa bencana tsunami memang harus di antisipasi.

"Kita semua harus bijak, memang wilayah Indonesia rawan gempa dan tsunami. Masalahnya adalah kita tidak pernah tahu kapan terjadi," kata Rahmat.

Rahmat juga memahami bahwa potensi gempa 9,1 magnitundo yang diandaikan oleh penelitian yang diadakan oleh ITB merupakan skenario terburuk. Riset tersebut memang penting guna antisipasi terhadap menghadapi bencana menjadi lebih baik.

"Intinya, kita apresiasi terhadap hasil riset ITB. Itu mengedukasi juga ke masyarakat. Para peneliti mengedukasi perihal adanya ancaman. Bahwa ancaman itu terjadi atau tidak, belum ada yang memprediksi secara tepat kapan terjadinya. Namun adanya ancaman itu betul," sambungnya.

Peneliti ITB Sri Widiyantoro menjelaskan perihal kabar tsunami tersebut, mencapai ketinggian 20 meter akan terjadi di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter akan terjadi di selatan Jawa Timur, dan tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi bersamaan.

"Seismic gap ini berpotensi sebagai sumber gempa besar (megathrust) pada masa mendatang. Untuk menilai bahaya inundasi, pemodelan tsunami dilakukan berdasarkan beberapa skenario gempa besar di sepanjang segmen megathrust di selatan Pulau Jawa. Skenario terburuk, yaitu jika segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan," kata Sri pada Kamis (24/9/2020).

Sri Widiyantoro juga mengungkapkan bahwa riset tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data dan gempa yang teratat oleh stasiun pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta data yang diperoleh dari Global Positioning System (GPS). 

Dari data tersebut diperoleh indikasi bahwa adanya zona dengan aktivitas gempa yang relative rendah terhadap sekitarnya, yang disebut dengan seismic gap yang menunjukkan lokasi di selatan pulau Jawa.
Riset yang dilakukan oleh Tim Riset ITB tersebut juga sekaligus menjawab seismic gap sepanjang pulau Jawa dengan total populasi lebih dari 150 juta orang yang sebelumnya masih kurang secara intensif.

TAG : BmkgItbKabar ViralTsunamiMegathrust

Artikel Menarik Lainnya

Komentar