•   May 14
Viral

Megathrust dikawasan pantai selatan Jawa, ini hasil riset ITB

( words)

Sri Widiyantoro selaku peneliti ITB tersebut juga menjelaskan perihal ketinggan tsunami tersebut

Helo.id - Sebelumnya memang ramai diperbincangkan bahwa Tim Riset Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan perihal bahwa kemungkinan adanya potensi tsunami. Dalam hasil risetnya disebutkan bahwa bencana tsunami tersebut akan terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur.

Sri Widiyantoro selaku peneliti ITB tersebut juga menjelaskan perihal ketinggan tsunami tersebut, dijelaskan olehnya bahwa tsunami setinggi 20 meter akan terjadi di pantai selatan Jawa Barat, dan tsunami setinggi 12 meter akan terjadi di selatan Jawa Timur.

Ia juga menjelaskan dengan ketinggian rata-rata maksimum mencapai 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi secara bersamaan.

Menanggapi riset tersebut, Kasubid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Akhmad Solikhin menjelasakan bahwa informasi tersebut sepatutnya hanya dijadikan sebagai hal untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan dalam menghadapinya, bukan menimbulkan ketakutan serta kepanikan.

"Informasi tersebut jangan dijadikan sebagai hal untuk kita menjadi takut dan panik, namun dijadikan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," kata Akhmad Solikhin.

Akhmad Solikhin juga menjelaskan bahwa secara garis besar hasil penelitian tersebut merupakan gambaran potensi gempa bumi dari megathrust yang ada di Selatan Jawa yang memang berpotensi terjadinya bencana tsunami. Ia juga menuturkan bahwa hal tersebut memang sudah sering didiskusikan dalam beberapa waktu yang cukup lama.

Akhmad berpendapat bahwa dengan adanya hasil penelitian yang dipublikasikan tersebut, akan menambah informasi mengenai potensi serta bahaya gempa bumi serta tsunami di selatan Jawa. Ia juga menjelaskan bahwa mempublikasikan hal tersebut tentunya dapat dijadikan sebagai rujukan dalam upaya mitigasi bencana gemapa bumi serta tsunami khususnya di selatan Jawa.

Akhamd juga menyebutkan bahwa ada beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan survei kegeologian serta kajian terhadap bahaya bencana gempa bumi. Setelah melakukan hal tersebut, mereka dapat melakukan pemetaan Kawasan Rawan Bencana  (KRB) gempa bumi serta tsunami.

"Yang kemudian petanya disosialisasikan kepada stake holder untuk dimanfaatkan di antaranya menjadi panduan dalam penataan ruang. Terakhir, melakukan sosialisasi atau penyuluhan mengenai bahaya geologi (erupsi gunungapi, gempa bumi, tsunami dan gerakan tanah) dan upaya mitigasinya," jelas Akhmad Solikhin.

Ia juga menambahkan bahwa kejadian gempa bumi memang belum bisa diprediksi secara akurat terutama dalam waktu terjadinya suatu bencana. Namun potensi serta tingkat kerawanan dalam suatu daerah sudah bisa diestimasi.

"Jadi penataan ruang berbasis kebencanaan bisa menjadi kunci mitigasi bencana. Peningkatan kapasitas masyarakat perlu dilakukan, masyarakat harus mengetahui potensi bahaya di daerahnya, kemudian menyesuaikan atau beradaptasi dengan kondisi tersebut, misalnya membangun bangunan tahan gempa bumi dan tidak tinggal di kawasan rawan tsunami tinggi," tuturnya.

"Kalau untuk mendeteksi kejadian gempa bumi sudah bisa, artinya kita bisa mengetahui gempa bumi dan tsunami setelah terjadi. Kalau alat atau ahli untuk memprediksi kejadian gempa bumi, hingga saat ini belum ada," Akhmad menambahkan.

Akhmad Solikhin juga mengatakan bahwa membekali diri dengan pengetahuan potensi bahaya didaerahnya merupakan suatu yang penting, hal tersebut sepertinya juga harus diberitahukan kepada masyarakat agar mereka dapat membekali diri dengan proses evakuasi diri sendiri.

"Masyarakat juga harus mengetahui upaya penyelamatan diri ketika terjadi gempa bumi dan tsunami," tegas Akhmad Solikhin.

Bahkan Pemrov Jawa Barat juga tengah membuat sejumlah upaya untuk menghadapi potensi tsunami di sepanjang pantai selatan Jawa. Salah satunya dengan menyiapkan cetak biru provinsi berbudaya tangguh bencana atau West Java Resilience Culture Province (JRCP).

TAG : MegathrustItbViralTsunamiPantai Selatan JawaJawa BaratJawa Timur

Artikel Menarik Lainnya

Komentar