Divonis 1 Tahun Penjara, Nia Ramadhani Tenangkan Anaknya dengan Video Call

Asisten Nia Ramadhani akui kaget dengan vonis yang dijatuhkan hakim kepada sang artis terkait dengan kasus narkoba yang menyandung Nia dan Ardi.

Helo.id - Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie telah divonis satu tahun penjara atas penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu.

Terkait dengan hal tersebut, anak sulungnya, Mikhayla pun menangis mendengar vonis yang dilayangkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada kedua orang tuanya.

"Awalnya histeris dia dengar putusan satu tahun penjara itu, nangis-nangis banget," kata asisten Nia Ramadhani, Theresa Wienathan

• Ketiga Anak Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Rindu Orang Tuanya : Kapan Pulangnya?
• Ardi-Nia Divonis 1 Tahun Penjara, Mikhyala Menangis
• Muncul Petisi Untuk Nia Ramadhani, Sang Asisten : Tolong Isi Petisi Ini Ya
• Divonis Satu Tahun Penjara, Muncul Petisi Untuk Nia Ramadhani, Ardi Bakrie dan Sopir Mereka, Berikut Isinya
• Kecewa dengan Vonis Hakim, Kuasa Hukum Nia Ramadhani : Ini Orang Sakit

Sebab sebelumnya, Mikhayla terus menangis saat mengetahui ibunya menjalani masa rehabilitasi selama 6 bulan.

"Pas dia dengar Mamanya rehabilitasi aja dia nangis gitu kan, apalagi pas putusan satu tahun penjara, dia nangis banget, parah," ucap Theresa melanjutkan.

Usai putusan satu tahun penjara ditetapkan, Nia Ramadhani pun melakukan video call untuk menenangkan anaknya.

Tidak hanya sang anak, keluarga besar Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie bahkan kaget usai mengetahui pasangan suami istri tersebut divonis satu tahun penjara.

Asisten Nia Ramadhani tersebut mengaku bahwa pihak keluarga memiliki ekspektasi yang lebih dari vonis majelis hakim terkait dengan kasus narkoba yang menyandung Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie tersebut.

"Habis ada putusan itu dia boleh video call. Untuk nenangin," kata Theresia.

"Semuanya juga syok, sedih banget juga. Jujur, kita punya ekspektasi. Pas dengar, ternyata hukuman hakim satu tahun penjara. Ya itu benar-benar enggak bisa ngomong apa-apa, cuma sedih saja," sambungnya.

Tanya Keberadaan Nia dan Ardi

Terkait dengan hal tersebut asisten Nia Ramadhani, Theresa sebelumnya juga mengatakan bahwa ketiga anak sang artis suka mempertanyakan keberadaan kedua orang tuanya.

Ia mengukapkan bahwa ketiga anak Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie ingin sekali kembali tidur satu ranjang bersama dengan kedua orang tuanya tersebut.

Tidak hanya itu, mereka juga sering bertanya tentang kemungkinan untuk kembali berlibur bersama.

"Kalau yang kecil-kecil tanya, 'kapan liburannya?'," ungkap Theresa

"'Kapan mama papa balik tidur?' Kan mereka tidur satu ranjang berlima, kan sudah lama ini enggak tidur satu ranjang berlima."

"Jadi ya nanya, 'kapan pulangnya?' gitu," paparnya.

Sebelumnya Dituntut 12 Bulan Rehabilitasi

Terkait kasus tersebut, sebelumnya oleh Jaksa Penuntut Umum, keduanya dituntut satu tahun atau 12 bulan rehabilitasi.

"Kami menuntut supaya majelis hakim memutuskan terdakwa Zein Vivanto, Ardie Bakrie dan Nia Ramadhani terbukti secara sah melakukan penyalahgunaan narkoba," ujar JPU

Sang artis diminta untuk menjalani masa hukuman rehabilitasi tersebut di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur.

Diketahui selama ini, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie diketahui menjalani rehabilitasi di kawasan Bogor, Jawa Barat.

"Kedua kepada terdakwa harus menjalani rehabilitasi 12 bulan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur," lanjutnya.

Usai pembacaan tuntutan tersebut, Nia Ramadhani menangis, ia keberatan akan tuntutan tersebut. Ia berharap mendapatkan putusan yang lebih ringan dari tuntutan.

Nia Ramadhani pun menilai bahwa tuntutan dari JPU tidak sesuai dengan hasis asesmen yang telah direkomendasikan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Ya walaupun kami sangat kaget dengan tuntutannya, kami minggu depan minta diberi keringanan karena harusnya terbantahkan dengan hasil asesmen terpadu dari BNN bahwa kami dituntut 3 bulan rehabilitasi," ujar Nia Ramadhani

Nia Ramadhani berharap majelis hakim menegakkan keadilan. Ia merasa tidak pantas dapat hukuman setahun rehabilitasi.

"Tapi barusan tuntutannya tiba-tiba 12 bulan. Saya nggak tahu atas dasar apa. Mudah-mudahan kami bisa diperlakukan sama seperti yang lainnya juga dan kami mendapatkan keadilan juga di sini dan tidak dipersusah," sambungnya.