•   May 5
Entertainment

Olivia Nathania Disebut Raup Keuntungan Rp 9,7 Milyar dan Jumlah Korban 225 Orang, Kuasa Hukum Mengaku Heran

( words)

Kuasa hukum Olivia Nathania berikan bantahan terkait dengan kabar klienya raup keuntunga Rp 9,7 mil;yar.

Helo.id - Kuasa hukum Olivia Nathania, Susanti Agustina membantah kliennya telah menerima keuntungan sebesar Rp 9,7 Milyar.

Ia juga membantah adanya korban sebayak 225 orang seperti yang beredar di berita terkait dengan kasus dugaab penggelapan, penipuan serta pemalsuan surat CPNS.

"Jadi begini menurut berita bahwa kerugiannya 9,7 miliar, faktanya dalam penyidikan hanya yang kita ketahui hanya Rp 570 juta, dan pelapor hanya 11 orang seperti itu," kata Susanti

pengacara olivia nathanaia

Padahal, selama kliennya menjalani pemeriksaan, hanya disebutkan para korban mengalami kerugian sebesar Rp 570 juta.

"Jadi diberita itu Rp 9,7 miliar saya juga ga mengerti bagaimana lawyer sebelah sana mengatakan bahwa kerugiannya Rp 9,7 miliar, nah itu kita pembuktian di sana dan korban 225 , faktanya hanya 11 orang," ucap Susanti.

Diketahui sebelumnya, Olivia Nathania sempat menjalani pemeriksaan dengan suaminya, Rafly N Tilaar. Keduanya dilaporkan oleh korban atas kasus penerimaan CPNS fiktif, yakni Karnu dan juga Agustin di Polda Metro Jaya pada 23 September 2021.

Diduga korban atas kasus penipuan tersebut diklaim mencapai 225 orang dengan kerugian yang ditaksir mencapai Ro 9,7 milyar.

Pengakuan Salah Satu Korban Anak Nia Daniaty

Sebelumnya salah satu korban yang diketahui bernama Agustin telah menceritakan asal mula dirinya kena tipu.

Pada saat itu, Agustin dihubungi oleh Oli. Mereka cukup kenal karena ia merupakan guru SMA putri Nia Daniaty tersebut.

"Olly adalah mantan murid saya, setelah dia lulus dri SMA, saya udah lama tidak bertemu dia kira-kira lulus 2009. Kemudian saya baru dihubungi 2019 akhir, dia menelepon saya. Malam hari dia chat saya menawarkan CPNS ini. 'Ada yang mau masuk CPNS nggak?' Kebetulan anak saya baru lulus 2018, nah dia menyampaikan bahwa sudah melakukan ini 4 tahun, ini tahun ke lima. Itu yang buat saya percaya," ujar Agustin

Apa yang ditawarkan oleh Oli tentu saja tidak gratis. Agustin diminta untuk membayar uang sebesar Rp 30 juta jika ingin anaknya masuk menjadi PNS tanpa melalui tes.

Karena percaya dengan ucapan mantan muridnya tersebut, Agustin kemudian juga mengajak sanak saudaranya hingga pada akhirnya terkumpul sebanayk 16 orang.

"Setelah itu dia menawarkan juga (untuk yang lain) setelah anak saya gabung, kemudian 2020 dia menawarkan ada calon CPNS prestasi pengganti, karena sakit, COVID, atau terindikasi narkoba. Nah di situ lah mulai dia bilang tawarkan pada keluarga mumpung dia masih bisa bantu, dengan nominal awal-awal RP 25-30 juta," kata Agustin.

Agustin semakin percaya ketika Olivia menyampaikan bahwa dirinya mengenal banyak pejabat. Ditambah lagi, Olivia mengaku bahwa dirinya adalah direktur utama perusahaan batubara, PT. KJB di Berau, Kalimantan Timur.

"Prosesnya berawal dari tahun 2019 itu anak saya sendiri, kemudian yang 2020 bawa keluarga, itu prosesnya emang lama karena emang CPNS yang normal saja baru nerima SK bulan Februari 2021 karena Pandemi. Jadi kita menunggu saja. Wait and see info ini itu. Kita tunggu karena memang saat itu di DKI lagi ada PPKM," beber Agustin.

Dua tahun berlangsung, Agustin pun merasa ada sesuatu yang aneh. Ia menaruh curiga kepada Olivia ketika sudah memasuki bulan Agustus 2021.

"Sebelumnya saya sering tanya terus chat dan telpon dan di pertengahan Juli Oliv sudah tidak bisa dihubungi karena selalu saya tanyakan, ada apa nggak dia menyatakan ada. 'Buat apa mati-matian kalau nggak ada'. Jadi intinya dia menantang ini tetap ada. Makin ke sini mundur dan di DKI lagi lock down," ungkap Agustin.

TAG : Olivia NathaniaAnak Nia Daniaty

Artikel Menarik Lainnya

Komentar