•   May 10
Entertainment

Ingin Selesaikan Secara Kekeluargaan, Kuasa Hukum Putri Nia Daniaty : Kalau Memng Seandainya Itu Benar, Kita Tetap Mengupayakan Mediasi

( words)

Kuasa hukum putri Nia Daniaty ungkap akan berusaha untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Helo.id - Kasus dugaan penipuan berkedok penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS yang dilakukan oleh putri Nia Daniaty, Olivia Nathania hingga kini masih terus berlanjut.

Belum lama ini, pihak putri Nia Daniaty mengungkapkan ingin menyelesaikan kasus dugaan penipuan secara damai.

Hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Olivia Nathania, Erles Rareral. Ia akan mengupayakan mediasi antara Olivia Nathania dengan sejumlag pihak yang mengaku menjadi korban.

"Mengenai laporan ini, tentunya kami kalau memang seandainya itu benar, kita tetap mengupayakan mediasi."

"Kalau bisa diselesaikan dengan mediasi, kenapa tidak," ujar Erles.

kuasa hukum putri nia daniaty


Kuasa hukum Olivia Nathania tersebut menjelaskan akan berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

Meski para korban yang diwakilkan oleh guru SMA Olivia yang diketahui bernama Agustin tersebut sudah melaporkan kasus ini ke kepolisian.

"Jujur kami akan berusaha menyelesaikan ini dengan cara kekeluargaan," bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, Erles menyampaikan pesan agar masalah yang sedang terjadi pada Olivia Nathania ini tidak menyeret nama Nia Daniaty.

Karena Nia Daniaty kabarnya tidak mengetahui bisnis yang sedang dilakoni oleh putrinya tersebut.

"Ibu Nia mengharapkan agar kalau bisa Ibu Nia jangan sampai dilibatkan."

"Karena Ibu Nia tidak pernah tahu urusan ini," tandas Erles.

Pengakuan Korban Anak Nia Daniaty

Sebelumnya salah satu korban yang diketahui bernama Agustin telah menceritakan aal mula dirinya kena tipu.

Pada saat itu, Agustin dihubungi oleh Oli. Mereka cukup kenal karena ia merupakan guru SMA putri Nia Daniaty tersebut.

"Olly adalah mantan murid saya, setelah dia lulus dri SMA, saya udah lama tidak bertemu dia kira-kira lulus 2009. Kemudian saya baru dihubungi 2019 akhir, dia menelepon saya. Malam hari dia chat saya menawarkan CPNS ini. 'Ada yang mau masuk CPNS nggak?' Kebetulan anak saya baru lulus 2018, nah dia menyampaikan bahwa sudah melakukan ini 4 tahun, ini tahun ke lima. Itu yang buat saya percaya," ujar Agustin

nia daniaty

Apa yang ditawarkan oleh Oli tentu saja tidak gratis. Agustin diminta untuk membayar uang sebesar Rp 30 juta jika ingin anaknya masuk menjadi PNS tanpa melalui tes.

Karena percaya dengan ucapan mantan muridnya tersebut, Agustin kemudian juga mengajak sank saudaranya hingga pada akhirnya terkumpul sebanayk 16 orang.

"Setelah itu dia menawarkan juga (untuk yang lain) setelah anak saya gabung, kemudian 2020 dia menawarkan ada calon CPNS prestasi pengganti, karena sakit, COVID, atau terindikasi narkoba. Nah di situ lah mulai dia bilang tawarkan pada keluarga mumpung dia masih bisa bantu, dengan nominal awal-awal RP 25-30 juta," kata Agustin.

Agustin semakin percaya ketika Olivia menyampaikan bahwa dirinya mengenal banyak pejabat. Ditambah lagi, Olivia mengaku bahwa dirinya adalah direktur utama perusahaan batubara, PT. KJB di Berau, Kalimantan Timur.

"Prosesnya berawal dari tahun 2019 itu anak saya sendiri, kemudian yang 2020 bawa keluarga, itu prosesnya emang lama karena emang CPNS yang normal saja baru nerima SK bulan Februari 2021 karena Pandemi. Jadi kita menunggu saja. Wait and see info ini itu. Kita tunggu karena memang saat itu di DKI lagi ada PPKM," beber Agustin.

Dua tahun berlangsung, Agustin pun merasa ada sesuatu yang aneh. Ia menaruh curiga kepada Olivia ketika sudah memasuki bulan Agustus 2021.

"Sebelumnya saya sering tanya terus chat dan telpon dan di pertengahan Juli Oliv sudah tidak bisa dihubungi karena selalu saya tanyakan, ada apa nggak dia menyatakan ada. 'Buat apa mati-matian kalau nggak ada'. Jadi intinya dia menantang ini tetap ada. Makin ke sini mundur dan di DKI lagi lock down," ungkap Agustin.

TAG : Nia DaniatyPutri Nia DaniatyOlivia NathaniaKasus PenipuanPenipuan CPNS

Artikel Menarik Lainnya

Komentar