•   May 19
Entertainment

Daniel Mananta Ikut Hadiri Pengajian Ustadz Abdul Somad, Pertanyaan Netizen Mendapat Sorotan

( words)

Di antara komentar yang mendarat, ada saja komentar yang menanyakan mengapa Ustadz Abdul Somad (UAS) menjamu Daniel Mananta, namun tidak diislamkan.

Helo.id -
Ustadz Abdul Somad telah bertemu kembali dengan Daniel Mananta. Momen pertemuan tersebut sudah terlihat dalam akun Instagram keduanya.

Di antara komentar yang mendarat, ada saja komentar yang menanyakan mengapa Ustadz Abdul Somad (UAS) menjamu Daniel Mananta, namun tidak diislamkan.

"Ada yang nyeletuk, "Ngapain UAS capek-capek menjamu Bang Daniel selama dua hari, tapi mereka tidak diislamkan?" dalam tulisan akun Facebook Alnofiandri Dinar

"UAS hanya ingin mengatakan kepada Bang Daniel dan semua orang, "Saya, Abdul Somad. Muslim. Dalam diri saya ada akidah, amaliyah, dan akhlaq Islam," katanya lagi.

"Saya ingin menunjukkan itu kepada Bang Daniel dan semua orang. Saya bertanggungjawab menunjukkan Islam sesungguhnya sebagai pelurusan terhadap persepsi salah yang selama ini mengungkung pemikiran banyak orang tentang Islam. Saya ingin tunjukkan Islam rahmatan lil 'alamin itu seperti apa?. Bang Daniel Mananta dan istri, Mbak Viola Maria, akan menilai sendiri dan mereka berdua akan bercerita kepada keluarga, kawan-kawan, dan kolega mereka. Dan akan dipublikasikan di media sosial mereka serta mungkin akan dituliskan dengan pada diary mereka," tuturnya lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abdul Somad memang sangat menjamu Daniel Mananta dengan luar biasa.

"UAS menyetir sendiri selama dua hari menjamu Bang Daniel berkeliling Pekanbaru dan Kampar. Meskipun banyak tim dan sahabat UAS yang silih berganti menemani UAS menjamu Bang Daniel di Rumah Omak. UAS ingin memberikan pelayanan terbaik dengan dirinya langsung dan berkesan bagi Bang Daniel," katanya lagi.

Sempat Berbincang Bersama dalam Podcast Daniel Mananta

Pertemuan Daniel Mananta dan Ustadz Abdul Somad memang bukan kali pertama terjadi. Keduanya sudah pernah berjumpa dan berbincang dalam podcast.

Dalam podcast di YouTube Daniel Mananta Network tersebut, Ustadz Abdul Somad dimintai pendapat terkait dengan adanya pawang hujang yang seolah tidak berbeda dengan dukun.

"Saya sendiri penasaran sih, karena sekarang ini banyak orang yang mereka lebih berserah kepada dukun daripada berserah kepada Allah."

"Pandangan ustaz sendiri bagaimana?" kata Daniel.

daniel mananta dan uas

Mendapat pertanyaan seperti demikian, UAS pun memberikan jawaban hingga bercerita tentang apa yang pernah terjadi di masa silam.

"Apa beda ustaz dengan pawang hujan? Toh dua-duanya melakukan sesuatu yang tidak logis."

"Ustaz, kiyai, dia berdoa meminta sama Allah, 'Ya Allah kasih kami, turunkan hujan'. Sedangkan dukun dia minta sama setan kepada musuh Tuhan," kata UAS.

UAS mengatakan, manusia sebenarnya selalu diajarkan untuk menjauhi hal-hal yang tidak baik, hal tersebut berarti tidak boleh menjadi hamba setan.

Sebab, keprasahan dan keyakinan terhadap Tuhan seharusnya tidak berbagi kepada yang lain, dalam Islam berarti tidak boleh menyekutukan atau syirik.

"Jadi kita selalu diajarkan untuk menjauhi yang tidak baik, sedangkan dukun lebih kepada menjadi hamba setan," ujar beliau.

UAS sendiri memahami jika pernyataannya bisa ditentang oleh orang yang tidak menyukainya. Ia pun memuji Daniel Mananta karena berani mengundangnya meski mengetahui resiko tersebut.

"Ini kalau di-upload semua banyak yang marah, radikal marah, yang kelompok dukun ikut marah," kata UAS.

"Saya betul-betul, Bang Daniel memang mazhabnya (alirannya) mazhab cinta," ujar ustaz kelahiran Silo Lama, Sumatera Utara itu.

Sang ustadz pun kemudian menyinggung apa yang pernah terjadi pada masa Renaissance dahulu, sekitar abad 15 an tentang adanya gerakan menangkap dukun.

"Pada abad 15 ada gerakan menangkap dukun-dukun, semua dukun dibakar," kata UAS.
 

Namun menurutnya, gerakan menangkap dukun tersebut sebenarnya terinspirasi dari apa yang pernah terjadi pada masa Kekhalifahan Islam.

"Jauh sebelum itu, pada masa setelah Nabi Muhammad meninggal digantikan Abu Bakar As Sidq sebagai pemimpin dua tahun digantikan oleh Umar."

"Pada masa Umar diadakan razia dukun semua dukun ditangkap disuruh bertaubat."

"Jadi kira-kira beberapa ratus tahun setelah itu, Eropa terinspirasi dengan itu," terang UAS.

Berkaca pada hal tersebut, UAS pun mengatakan jika ingin bersih, maka para dukun yang ada pada saat ini harusnya ditangkap.

"Kalau kita mau bersih, maka dukun-dukun itu harus ditangkap," lanjut UAS.

Mendengar jawaban tersebut, Daniel Mananta pun khawatir dan seketika berubah ekspresinya.

"Ini bakal problem sih," tutur Daniel Mananta.

TAG : Daniel ManantaUASUstadz Abdul Somad

Artikel Menarik Lainnya

Komentar