•   May 15
Ragam

Cara Mengatasi Kondisi Psikologi Pada Anak Broken Home

( words)

Perceraian ini merupakan kondisi yang berdampak besar bagi kondisi kejiwaan seseorang. Maka sebagai orang tua alangkah lebih baiknya mengetahui cara mengatasi anak yang broken home.

Helo.id - Kondisi keluarga yang berantakan dan tak lagi harmonis mengakibatkan kondisi psikologi pada anak akan terganggu. Memang menghadapi perceraian bukanlah hal yang mudah namun, terlebih bagi anak-anak. Perceraian ini merupakan kondisi yang berdampak besar bagi kondisi kejiwaan seseorang. Maka sebagai orang tua alangkah lebih baiknya mengetahui cara mengatasi anak yang broken home. Karena orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak selain faktor lingkungan, sosial dan pergaulan.
 
Berikut ini adalah saran psikoterapis yang bisa dilakukan orang tua dalam menangani psikologi anak dalam kondisi broken home:
1. Kejujuran adalah kunci utama dari cara mengatasi anak yang broken home
Berterus terang agar anak tidak merasa dibohongi. Kalian tidak bisa selamanya menyembunyikan permasalahan rumah tangga pada anak. Sadar atau tidak, anak-anak biasanya sangat peka dengan keadaan keluarganya, lho. Mereka memiliki naluri untuk mengetahui sesuatu yang sedang terjadi di antara ayah dan ibunya, meskipun tidak ada yang mengatakannya secara langsung. Dalam hal ini, solusinya adalah dengan bersikap jujur tentang kondisi rumah tangga kalian.

2. Beri penjelasan yang sesuai dengan usia anak
Menjelaskan pada anak terkait masalah rumah tangga memang tidak mudah bagi orang tua. Namun, kalian bisa mempertimbangkan usia anak untuk memberi penjelasan yang bisa dipahami. Sebagai contoh, kalian bisa mengatakan, “Ayah dan Ibu sudah tidak saling sayang lagi” kepada anak yang baru berusia 4 tahun. Kata-kata tersebut akan membantu anak agar terhindar dari efek buruk broken home.

3. Katakan, "Kamu bukan penyebab perceraian ayah dan ibu, nak."
Apakah kalian pernah membayangkan bagaimana perasaan anak saat mengetahui orang tuanya berpisah? Kebanyakan dari mereka mungkin akan menyalahkan dirinya sendiri atas perceraian kedua orang tuanya. Nah, cara mengatasi anak yang broken home dalam hal ini adalah selalu mengingatkan kepada anak, bahwa mereka bukan penyebab di balik perceraian ayah dan ibunya.

4. Mengekspresikan perasaan bisa menjadi salah satu cara mengatasi anak yang broken home
Setelah perceraian, reaksi yang ditunjukkan anak pastinya akan berbeda-beda. Ada yang sedih, marah, atau bahkan takut. Semua itu adalah hal yang wajar. Lantas, tugas selanjutnya yang harus dilakukan orang tua adalah dengan menjadi pendengar yang baik dan membiarkan anak mengekspresikan perasaannya.

5. Beri anak kebebasan untuk memilih
Memberi hak untuk memilih lebih baik dibanding memaksakan kehendak. Saat orang tua memutuskan untuk berpisah, pastinya akan terjadi sebuah dilema besar pada anak. Cara yang baik untuk menangani anak setelah perceraian adalah dengan memberikan pilihan dan saran kepada anak. Contoh sederhananya bisa dengan membicarakan kepada anak dengan siapa mereka ingin tinggal setelah perceraian.

6. Saling bahu-membahu untuk mempertahankan peran orangtua yang utuh dalam keluarga
Pernikahan boleh berakhir, tapi tugas dan tanggung jawab orang tua kepada anak tetap harus berlanjut. Orang tua juga harus bisa menjadi teman yang baik untuk anak. Di sini akan tercipta tantangan bagi orang tua, untuk lebih bijak dan mengesampingkan masalah pribadi dengan mantan pasangan. Komunikasi yang tetap terjalin nantinya akan berdampak positif bagi anak meskipun kalian sudah tidak bersama lagi.

Tidak ada salahnya bagi orang tua untuk melakukan pencegahan dan inisiatif kepada anak agar tidak terjerumus dalam sisi gelap perceraian. Semoga 6 cara mengatasi anak yang broken home dari ahli psikoterapis di atas bisa membantu, ya, Dear!

TAG : TipsCaraPsikologPerceraianAnak-Anak

Artikel Menarik Lainnya

Komentar