•   April 28
Entertainment

Akibat Terseret Kasus Dea OnlyFans, Marshel Widianto Kehilangan Beberapa Pekerjaan

( words)

Marshel Widianto baru saja membagikan cerita soal imbas dari kasus Dea OlnlyFans yang menyeret namanya.

Helo.id - Marshel Widianto baru saja membagikan cerita soal imbas dari kasus Dea OlnlyFans yang menyeret namanya.

Usai menjalani pemeriksaan karena membeli beberaa konten dari Dea OnlyFans, Marshel Widianto harus rela beberapa pekerjaannya dibatalkan.

Melalui unggahan dalam Instagram Story nya, Marshel Widianto pun membagikan cerita bahwa salah satu program kesayangannya meminta dirinya untuk tidak lagi terlibat dalam acara tersebut.

"Acara kesayangan aku padahal, tapi gue siap dengan segala risikonya," ucap Marshel Widianto

unggahan story marshel

Marshel Widianto kemudian mengaku masih banyak lagi program yant terkena dampak dari kasus Dea OnlyFans yang menyeret namanya.

"Dan tahu nggak? Masih banyak lagi yang cancel, tapi khusus yang satu ini sedih banget aku tuh Marshel Tel, ah sudahlah," ungkap Marshel.

Masih Menjadi Saksi

Marshel Widianto telah menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 4 ham terkait dengan kasus Dea OnlyFans.

Usai pemeriksaan saat ini Mrashel Widianto masih berstatus menjadi saksi.

Kabar tersebut dijelaskan langsung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol E Zulpan.

"Terkait pemeriksaan Marshel Widianto, sudah dilakukan pemeriksaan 4 jam dan Marshel statusnya saksi," kata Kombes Pol E Zulpan

Dalam hasil pemeriksaan, Marshel Widianto mengakui membeli konten syur Dea OnlyFans sekitar Rp 1,4 juta untuk kepentingan pribadi dan tidak dipublikasikan kepada orang lain.

Sampaikan Ucapan Terimakasih

Marshel Widianto sudah menjalani pemeriksaan terkait dengan kasus pornografi Dea OnlyFans. Ia mengaku mentalnya sempat terguncang pada saat awal dipanggil oleh penyidik.

Terlihat dalam video yang diunggah dalam akun media sosial Instagram pribadinya, Marshel Widianto terlihat sudah bisa tertawa lepaas. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pihak yang telah mendukungnya.

"Perkenalkan, saya Marshel Google Drive Widianto hahaha. Ya ampun gue hari ini pengin bilang ke lu semua, gue pengin terima kasih lu udah support gue kemarin dan buat teman-teman gue juga banyak banget yang support gue," ungkap Marshel Widianto

Marshel Widianto tidak menyangka bahwa dirinya ada dalam keberuntungan. Pemikirannya tentang seseorang yang dipanggil oleh pihak kepolisian ternyata di luar ekspektasi.

"Waw.. gue jujur gue kayaknya bingung, kok semesta baik banget sama gue. Bahkan kemarin waktu gue ke kantor polisi juga waktu disidak Dir, Wadir dan juga para penyidik, Kasubdit dan pak Kanit cybercrime dan juga Krismsus baik banget, gu diperlakukan baik banget dan tidak ada yang menyudutkan gue, bahkan slow gitu gue boleh tawa-tawa gitu," beber Marshel Widianto sambil tertawa.

Marshel Widianto mengaku tindakannya membeli konten video syur tersebut memang perbuatan yang salah. Ia pun meminta maaf atas perbuatannya tersebut.

"Dan bisa dibilang perbuatan gue itu tidak bisa dibenarkan gitu, tidak untuk ditiru dan juga kenapa kemarin akhirnya gue dipanggil, memang karena beliau yang memiliki video menyebutkan nama saya jadi akhirnya prosedur harus dijalankan gitu kalau. Karena kalau tidak dijalankan akan ada kejanggalan," papar Marshel Widianto.

Meski sempat ada rasa takut, Marshel Widianto tetap mendatangi Polda Metro Jaya. Ia tidak ingin hal-hal tidak mengenakan terjadi pada dirinya.

"Kalau misalkan gue nggak kooperatif kemarin, wahhahaha aku akan tidak akan tahu akan jadi seperti apa gitu dan jujur sebagai sipil yang baik gue tidak akan melanggar hukum dan juga tidak ingin membuat citra nama gue menjadi lebih buruk lagi ketika gue tidak datang karena sudah dipanggil," ungkap Marshel Widianto.

"Jadi untuk teman-teman semuanya terima kasih sudah membantu saya. Kemarin sih fisik saya sih sehat tapi mental saya agak turun tapi sekarang mental sudah diraih pol-polan. Love you! Terima kasih!," tukasnya.

TAG : Marshel WidiantoMarshelDeaDea OnlyFansOnlyFans

Artikel Menarik Lainnya

Komentar