Kondisi Tubuh Tukul Arwana Semakin Kurus, Manajer Sebut Keluarga Suka Bercanda : Perutmu Sudah Kempes, Sudah Sixpack Sekarang Ya

Manager benarkan kondisi tubuh Tukul Arwana yang kini semakin kurus.

Helo.id - Pasca jalani operasi dan juga perawatan di RS PON akibat pendarahan di otak, komedian Tukul Arwana saat ini sedang menjalani masa pemulihannya di rumah.

Dalam menjalani perawatan di rumah, Tukul Arwana pun didampingi oleh perawat dari rumah sakit untuk memantau sekaligus mengontrol asupan makanan sang komedian.

Tidak hanya itu, Tukul Arwana juga mengikuti terapi agar bisa kembali berdiri dan berjalan dengan normal.

• Ungkapkan Tukul Arwana Rindu Syuting, Manajer : Ayo Mas Sembuh
• Tukul Arwana Sudah Diperbolehkan Pulang, Manager : Masih Harus Fisioterapi
• Mulai Jalani Fisioterapi, Manajer Tukul Arwana : Respons Ada Kayak Angkat Jempol, Oke
• Akan Segera Pulang dari Rumah Sakit, Manajer Tukul Arwana : Insya Allah Minggu Depan. Fisioterapi Di Rumah
• Berat Badan Tukul Arwana Menurun, Manajer Berikan Penjelasan

Selama proses pemuliham komedian Tukul Arwana juga mengalami perubahan fisik yang drastis, ia kini terlihat lebih kurus.

"Kalau kurus pasti ya, namanya juga pascaoperasi ya," ujar Rizki Kimon, manajer Tukul Arwana

Akan tetapi menurut manajer Tukul Arwana tersebut, setiap orang yang baru saja menjalani operasi pasti akan mengalami perubahan fisik.

"Teman-teman juga yang pernah operasi pasti kurus kalaupun nanti sembuh, Insya Allah sehat lagi," lanjutnya.

Meski demikian, Rizki Kimon tidak mengetahui secara pasti tentang berapa jumlah penurunan bobot tubuh sang komedian.

Namun, ia menyebutkan bahwa perubahan fisik yang terjadi Tukul Arwana tidak membuat keluarga dan juga kerabat yang lain memperlihatkan kesedihannya.

Justru hal tersebut terkadang digunakan sebagai candaan keluarga, yang menganggap Tukul Arwana memiliki tubuh yang sixpack.

"Nah ini Mas Ari suka ledekin, 'Kul, perutmu sudah kempes, sudah sixpack sekarang ya'. Dia ketawa pasti," ucapnya.

Kondisi Tukul Arwana Saat Dilarikan Ke Rumah Sakit

Tukul Arwana ternyata mengalami hipertensi akut saat dilarikan ke rumah sakit. Pembuluh darahnya pecah sampai akhirnya bisa mengalami pendarahan otak.

Saat tiba di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) pada Rabu (22/09/2021), Tukul Arwana langsung mendapatkan tindakan medis. Tim dokter pun akhirnya saling berkoordinasi hingga pada akhirnya memutuskan untuk mengoperasi Tukul Arwana.

Setelah operasi berhasil dilakukan, kondisi sang komedian pun kian membaik. Akan tetapi, teknan darahnya sesekali mengalami naik turun hingga harus mendapatkan pemantauan ketat dari tim dokter.

"Sampai saat ini kondisi pemantauan di ruang semi intensif yaitu di ruang stroker unit, jadi memang tekanan darah terlihat masih naik turun. Jadi kadang-kadang stabil kadang-kadang tiba-tiba naik," ujar dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes

Dalam kondisi yang masih lemah, dokter mencoba untuk memberikan obat untuk menurunkan tekanan darahnya yang tinggi.

Meski demikian, Tukul Arwana sudah mulai bisa memberikan respon dengan anggota tubuhnya. Sang komedian masih belum bisa di ajak bicara.

"Karena kondisinya masih pascaakut, dan memang saat ini untuk tensinya itu ada target yang kita targetkan dan itu sudah diberikan obat anti hipertensi," ungkap dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes.

"Jadi Factor risk itu yang menyebabkan terjadinya stroke perdarahan ini adalah hipertensi. Jadi mungkin karena faktor yang disampaikan Mas Kimon (Manajer Tukul Arwana) tidak pernah medical check up jadinya tidak terdeteksi," lanjut dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes.

Sardiana Salam menduga hipertensi yang dialami oleh Tukul Arwana sejak awal memang tidak diketahui oleh yang bersangkutan. Karena tidak pernah dicek, sehingga kini menjadi fatal.

"Tapi pada saat vaksinasi kan dilakukan screening juga dan di situ sudah didapatkan memang tensinya sudah 160/100 tapi memang secara screening vaksinasi secara batasannya adalah 180/100. Kemungkinan ini hipertensinya yang memang tidak diketahui jadinya tidak terkontrol," tutur dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes.

"Jadi mungkin kami menjelaskan riwayat yang tidak terdeteksi inilah yang ternyata hipertensi yang akhirnya menyebabkan pecah pembuluh darah yang menyebabkan stroke pendarahan yang luas," tukas dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes.