Tukul Arwana Sudah Diperbolehkan Pulang, Manager : Masih Harus Fisioterapi
Tulu Arwana yag dikabarkan sakit dan sempat jalani perawatan di RS PON akhirnya sudah diperbolehkan pulang.
Helo.id - Komedian sekaligus presenter Tukul Arwana kini sudah ada di rumahnya usai diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PO).
Disampaikan oleh manajernya, Rizki Kimon, jika sang artis masih mengeluh soal kondisi kesehatannya walaupun saat ini sudah mulai membaik.
"Kalau keluhan pasti masih lemas, masih kaku, masih harus fisioterapi," ujar Rizki Kimon
- Mulai Jalani Fisioterapi, Manajer Tukul Arwana : Respons Ada Kayak Angkat Jempol, Oke
- Akan Segera Pulang dari Rumah Sakit, Manajer Tukul Arwana : Insya Allah Minggu Depan. Fisioterapi Di Rumah
- Berat Badan Tukul Arwana Menurun, Manajer Berikan Penjelasan
- Dapatkan Banyak Dukungan Untuk Kesembuhan Tukul Arwana, Manajer : Mereka Luar Biasa Baik
- Tukul Arwana Sakit dan Harus Jalani Perawatan Sedikit Lebih Lama, Manajer Jelaskan Tentang Pekerjaan : Alhamdulillah Gak Ada yang Dirugikan
Disamping itu, komedian 3 anak tersebut harus terus menjalani fisioterapi untuk mempercepat penyembuhannya.
"Fisioterapi sehari malah tiga kali, saran dari dokter agar penyembuhannya lebih cepat," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Tukul Arwana juga didampingi oleh dua perawat yang disarankan oleh dokter untuk menjaganya selama 24 jam.
"Untuk dua perawat itu saran dari dokter RS karena bagaimana pun beliau harus masih didampingi dan selain 2 perawat kita juga ada fisioterapi yang dateng ke rumah," kata Rizki Kimon.
"Jadi itu yang ada di RS kita pindahkan ke rumah pribadi Mas Tukul," sambung Rizki Kimon.
Meski demikian, Tukul Arwana masih belum bisa berbicara. Saat ini Tukul juga masih menjalani fisioterapi wicara agar bisa kembali berbicara seperti sedia kala.
"Untuk berkomunikasi bicara mungkin butuh proses dan masih trus diajak interaksi, kita samping terus melalui fisioterapis wicara," tutup Kimon.
Kondisi Tukul Saat Dilarikan Ke Rumah Sakit
Seperti yang diketahui, Tukul Arwana ternyata mengalami hipertensi akut saat dilarikan ke rumah sakit. Pembuluh darahnya pecah sampai akhirnya bisa mengalami pendarahan otak.
Saat tiba di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) pada Rabu (22/09/2021), Tukul Arwana langsung mendapatkan tindakan medis. Tim dokter pun akhirnya saling berkoordinasi hingga pada akhirnya memutuskan untuk mengoperasi Tukul Arwana.
Setelah operasi berhasil dilakukan, kondisi sang komedian pun kian membaik. Akan tetapi, teknan darahnya sesekali mengalami naik turun hingga harus mendapatkan pemantauan ketat dari tim dokter.
"Sampai saat ini kondisi pemantauan di ruang semi intensif yaitu di ruang stroker unit, jadi memang tekanan darah terlihat masih naik turun. Jadi kadang-kadang stabil kadang-kadang tiba-tiba naik," ujar dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes
Dalam kondisi yang masih lemah, dokter mencoba untuk memberikan obat untuk menurunkan tekanan darahnya yang tinggi kepada komedian 58 tahun tersebut.
Meski demikian, Tukul Arwana sudah mulai bisa memberikan respon dengan anggota tubuhnya. Namun sang komedian masih belum bisa di ajak bicara.
"Karena kondisinya masih pascaakut, dan memang saat ini untuk tensinya itu ada target yang kita targetkan dan itu sudah diberikan obat anti hipertensi," ungkap dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes.
"Jadi Factor risk itu yang menyebabkan terjadinya stroke perdarahan ini adalah hipertensi. Jadi mungkin karena faktor yang disampaikan Mas Kimon (Manajer Tukul Arwana) tidak pernah medical check up jadinya tidak terdeteksi," lanjut dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes.
Sardiana Salam menduga hipertensi yang dialami oleh Tukul Arwana sejak awal memang tidak diketahui oleh yang bersangkutan. Karena tidak pernah dicek, sehingga kini menjadi fatal.
"Tapi pada saat vaksinasi kan dilakukan screening juga dan di situ sudah didapatkan memang tensinya sudah 160/100 tapi memang secara screening vaksinasi secara batasannya adalah 180/100. Kemungkinan ini hipertensinya yang memang tidak diketahui jadinya tidak terkontrol," tutur dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes.
"Jadi mungkin kami menjelaskan riwayat yang tidak terdeteksi inilah yang ternyata hipertensi yang akhirnya menyebabkan pecah pembuluh darah yang menyebabkan stroke pendarahan yang luas," tukas dr. Sardiana salam, Sp.S,M.kes.
Komentar