Akui Sampai Konsultasi Ke Psikiater, Novita Condro: Kalau Cerita Ke Temen Bukan Kasih Saran, Malah Memojokkan
Novita Condro ungkapkan bahwa dirinya kunjungi psikiater.
Helo.id - Kisruh rumah tangga Kapten Vicent dan Novita Condro kini telah menjadi konsumsi publik, setelah kedua belah pihak saling membongkar aib masing-masing pasangan ke publik.
Belum lama ini, Novita Condro pun curhat jika dirinya sampai harus berkonsultasi dengan psikiater usai menghadapi masalah tersebut.
Ia mengungkapkan jika sebelumnya ia sempat curhat ke teman, akan tetapi ia merasa tidak menemukan solusi ataupun mendapatkan ketenagan atas masalahnya. Ia justru malah merasa dipojokkan dan membuat masalah jadi lebih keruh.
- Novita Condro Ungkap Kapten Vincent Bersikap Kasar, Mantan Istri: Nggak Ada Kekekrasan
- Buntut Tudingan Perselingkuhan, Kapten Vincent Gugat Cerai Novita Condro: Fyi, Sidang Pertama Tanggal 19 Mei
- Tegaskan Masalah Rumah Tangganya Dengan Kapten Vincent Bukan Karena Pria Lain, Novita Condro Ungkap Hal Ini
- Terlanjur Kecewa Dengan Sang Istri, Apakah Kapten Vincent Akan Bercerai?
"Kontrol ke psikiater doesn't mean kita gila, no...Kalau kalian nggak percaya bisa sama orang/teman. Konsul psikiater bisa karena mereka menjaga kerahasian pasien. Maksud aku kalau cerita ke temen bukannya kasih saran biasa malah ada yang memojokkan. Atau malah ngompor-ngompori," tulisnya di insta-stories.
Ungkap Siap Berpisah
Sebelumnya Novita Condro juga mengaku bahwa dirinya siap berpisah dari sang suami.
Hal tersebut diungkapkan oleh nya dalam unggahan dalam instagram storiesnya. Melalui tulisan tersebut, Novita Condro menegaskan keinginannya yang memang ingin berpisah dari sang suami, akan tetapi bukan karena adanya orang ketiga dalam rumah tangga mereka.
"Dengan terpaksa saya harus keluar dari sebuah hubungan, dari dirinya dan ini bukan karena ada orang lain," tulis Novita.
Bagi Novita Condro, alasan utama dirinya ingin mengakhiri rumah tangganya dengan sang kapten kondang tersebut karena dalam pernikahannya, ia merasa tidak ada rasa saling menghormati dan menghargai lagi.
"Semuanya karena hubungan yang saya jalani selama ini bukanlah hubungan yang saling menghormati dan saling menghargai sebagai pasangan," ujar Novita.
"Saya dibantu oleh konsultan yang aktif dalam bidang kesehatan dan hukum mengenai bagaimana seharusnya hubungan sebagai pasangan yang baik dan bagaimana sebagai seorang wanita, saya juga bisa berdiri sendiri dengan kedua kaki saya sendiri, " lanjut Novita Condro.
Ia mengaku bahwa dirinya sempat merasa sangat bergantung kepada Vincent Raditya. Ia juga bahkan sempat berfikir tidak bisa hidup bila tidak ada Kapten Vincent disisinya.
Akan tetapi, kini dia sadar bahwa hubungannya dengan sang suami yang ia jalani kini sudah tidak lagi sehat.
"Meskipun sebelumnya saya selalu berpikir bahwa saya adalah wanita tidak berharga yang tdk bs hidup tanpanya," tutur Novita.
Kini, Novita Condro mengaku bahwa dirinya tidak mau lagi berada dalam hubungan yang justru melukai hatinya. Ia pun secara terang-terangan mengungkapkan bahwa suaminya tersebut berlaku keras dan juga arogan.
"Saya sebenarnya ingin menyimpan rapat-rapat masalah keluarga ini, tetapi karena ramainya komentar dan asumsi netizen, saya rasa tidak sebaiknya saya tinggal diam. Di bulan Kartini ini saya berharap sebagai seorang wanita, istri, ibu sebagai seorang istri dan kalian semua wanita bisa dihargai," kata Novita.
Tidak hanya itu, Novita Condro juga berbicara mengenai kekerasan verbal yang dialami olehnya selama menjalani rumah tangga bersama sang suami.
“Kekerasan verbal itu mungkin sering diremehkan ya sama banyak orang, tetapi sebenarnya itu berdampak yang cukup besar juga loh, apalagi kalau dalam jangka panjang. Jadi buat yang bilang, 'Halah cuma dibentak-bentak tok mbek pasangan wes mewek, kalau dipukul itu baru' menurut aku sih agak kurang bijak ya," kata Novita.
"Dalam jangka pendek, efekya dapat mengarah ke nggak bisa konsen, moody, pegal-pegal, mimpi buruk, degdeggan, dan rasa sakit seperti contohnya jadi sering sakit kepala. Dalam jangka panjang, efeknya bisa mengarah ke ansietas (gangguan cemas), nyeri berkepanjangan, rasa bersalah, insomnia, dan penarikan diri dari aktivitas sosial," jelasnya.
Komentar