•   April 26
Viral

Kisah Kasus Yang Menggegerkan Mesir, Seorang Pria Muda Melecehkan 50 Wanita

( words)

Seorang wanita yang menceritakan kisahnya yang telah dipukuli dan diperkosa, lalu dipanggil dengan panggilan yang merendahkan harga dirinya.

Helo.id - Kasus pelecehan terhadap wanita, telah terjadi sejak lama. Hal ini amat sangat membuat miris dan sangat menyedihkan. Tak hanya di tanah air saja, kasus pelecehan terhadap wanita kini menghebohkan dunia. Seorang pria di Mesir telah melecehkan 50 wanita.

Mengutip dari The New Arab, Jumat (10/7/2020), dari media sosial, seorang wanita memberikan pengakuan, bahwa tengah direkam dan kemudian diperas oleh pria yang  itu dan membagikan fotonya. Dari pengakuan salah seorang korban pelaku di media sosial tersebut, akhirnya terkuaklah beberapa korban lain. Dari unggahan yang menggunakan tagar menyebutkan nama pemerkosa, para wanita dan gadis muda di Mesir secara anonim merinci akun-akun mengerikan yang melakukan kekerasan seksual dan fisik. Adalah seorang wanita yang menceritakan kisahnya yang telah dipukuli dan diperkosa, lalu dipanggil dengan panggilan yang merendahkan harga dirinya. Pengakuan lainnya,  mengatakan dia menderita luka fisik akibat pemerkosaan.

Unggahan pengakuan para korban tersebut, menjelaskan dan menerangkan berbagai kesaksian atas pemerkosaan dan penyerangan yang dilakukan oleh pria itu.
Karena ramainya tuduhan yang dilayangkan para wanita kepada pelaku, Dewan Nasional untuk Perempuan (NCW) Mesir tengah meminta pihak berwenang untuk menyelidiki tuduhan online yang telah membludak tersebut. Tuduhan yang dilayangkan tetha seorang pria Mesir, yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap lebih dari 50 wanita dan memperkosa setidaknya satu anak di bawah umur.

Media Deutsche Welle (DW), menerima kiriman catatan suara para korban. Pria yang menjadi pemerkosa itu, telah memaksa para wanita untuk melakukan tindakan seksual dengan mengancam akan memeras mereka jika mereka menolak.

Yang sangat miris adalah, Media DW pun mengatakan beberapa tuduhan dipublikasikan oleh anak di bawah umur yang tidak mau menceritakan insiden tersebut dengan orang tua mereka karena khawatir justru akan disalahkan. Para korban masih dibayangi oleh bayang-bayang penilaian masyarakat yang masih banyak sekali menyalahkan mereka yang tengah menjadi korban.

Dikarenakan tuduhan terhadap pelaku yang menumpuk, sekelompok wanita Mesir membuat akun Instagram yang mengunggah lebih banyak pelaporan atas tuduhan dengan nama yang disembunyikan atau biasa disebut anonim.

Pembelaan terhadap para korban
Karena kasus ini telah menghebohkan jagat internet, akhirnya banyak sekali simpati yang ditujukan oleh para korban. Setelah itu, banyak wanita yang akhirnya mendukung para korban. Mereka membuat sebuah kampanye untuk membela korban-korban. Kampanye ini pun mendorong banyak wanita untuk berbicara tentang apa yang mereka alami tanpa ragu dan ketakutan.

Seorang aktivis Mesir, Rola Khalil mengatakan kepada Media DW, "Kita berada dalam masyarakat yang selalu menyerang gadis itu. Aku selalu berkata pada diriku sendiri: Apa yang aku kenakan? Mengapa aku keluar terlambat? Mengapa aku bahkan berbicara dengan orang ini?"

"Aku selalu menyalahkan diriku sendiri bukannya menyalahkan orang yang melecehkanku secara seksual," tambahnya.

Terkait laporan, terdakwa adalah seorang mantan mahasiswa di Universitas Amerika di Kairo. Menurut para aktivis yang menyusun tuduhan, si pelaku tidak lagi tinggal di Kairo dan dikeluarkan dari universitas tersebut.  Para gadis yang telah menjadi korban,  didorong untuk mengajukan laporan resmi oleh NCW atas tindakan yang dilakukan oleh pelaku.

Masih mengakarnya budaya yang menyalahkan korban
Dari peristiwa yang terjadi di Mesir ini, ternyata menggambarkan bahwa masih banyaknya pandangan masyarakat, yang masih menyalahkan korban pelecehan. Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lama di Indonesia, yang melibatkan pegawai Starbucks, yang melakukan tindak pelecehan dengan mengintip salah pelanggannya CCTV. Tetapi, masih ada saja yang selalu menyalahkan korban. Salah satunya, dikarenakan baju mereka yang dirasa mengundang. Hal tersebut tidak menjadikan alasan pembenaran bahwa laki-laki dapat melecehkan wanita. Jika masyarakat masih memiliki pandangan seperti itu, para korban akan merasa lebih terluka. Para korban pelecehan, telah mengalami luka akibat hal yang tidak seharusnya diterima oleh mereka. Apabila masyarakat masih banyak berpandangan untuk menyalahkan korban, ini akan lebih membuat korban takut bersuara atas pelecehan yang mereka terima. Dan pelaku, akan semakin leluasa melancarkan aksi bejatnya tersebut, pada wanita-wanita lainnya. 

TAG : Ahmed Bassam ZakiMesirPelecehan Seksual

Artikel Menarik Lainnya

Komentar