Begini Kisah Almarhum Gatot Brajamusti Semasa Hidupnya
Mendapatkan hukuman penjara selama 20 tahun, Gatot Brajamusti baru menjalani hukuman penjara kurang lebih 5 tahun karena takdir berkata lain.
Helo.id - Mantan ketua umum Parfi Gatot Brajamusti yang meninggal dunia pada usia 58 tahun di RS Pengayoman, Cipinang, Jakarta Timur pada hari Minggu, 8 November 2020 pukul 16.11 WIB.
Seperti yang diketahui saat meninggal dunia, Gatot Brajamusti masih berstatus sebagai narapadina yang menjalani hukuman di Lapas Cipinang. Ia bahkan pernah menjalani sidang terkait empat kasus pidana.
Pertama kasus narkoba, kala itu ia ditangkap di Mataram, Nusa Tenggara Barat dan akhirnya menerima vonis selama sepuluh tahun penjara. Ketika ditangkap, kala itu ia baru saha terpilih kembali sebagai Ketua Umum Parfi periode 2016-2021. Dan pada saat penangkapan dilakukan, almarhum diketahui memiliki dan juga memakai narkoba jenis sabu-sabu.
Tidak hanya itu, ada tiga kasus di Jakarta yang juga dihadapi Gatot Brajamusti. Kasus tersebut terdiri dari kasus asusila, yang membuatnya mendapatkan hukuman sembilan tahun penjara. Sedangkan kasus senjata api ilegal dan juga kepemilikan satwa langka tanpa izin, ia divonis selama satu tahun penjara.
Sehingga secara keseluruhan, Gatot Brajamusti baru menjalani hukuman selama hampir 5 tahun penjara, terhitung sejak tahun 2016. Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti kemudian membenarkan jika Gatot Brajamusti telah menerima vonis hukuman selama 20 tahun penjara.
"Almarhum Gatot sudah menjalaninya selama hampir lima tahun," kata Rika Aprianti
Rika juga mengatakan bahwa Gatot Brajamusti masih harus menjalani masa hukuman selama 15 tahun penjara lagi sesuai dengan vonis yang disampaikan atas perbuatannya. Namun takdir berkata lain.
Rima juga mengungkapkan bahwa selama lima tahun berada di penjara, Gatot Brajamusti menjalani hukuman tanpa ada catatan masalah. Ia juga menegaskan kalau Gatot Brajamusti menunjukkan sikap baiknya selama menjalani hukuman penjara di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.
"Selama di penjara tidak ada hal apapun ya," ucapnya.
"Almarhum selama menjalani hukuman di lapas, beliau berperilaku baik dan menjalani tata aturan lapas kelas 1 Cipinang," ujar Rika Aprianti.
Bahkan pada awal Juli 2018, ketika masih menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Gatot Brajamusti terlihat pernah dibantu dengan menggunakan kursi roda. Karena pergerakannya kala itu sudah tidk sempurna, sehingga harus dibantu dengan menggunakan kursi roda.
Dan untuk menghadiri persidangannya kala itu ia harus dibawa dengan menggunakan ambulance dari LP Cipingang. Karena kala itu, almarhum Gatot Brajamusti telah mendapatkan perawatan intensif dari RS Pengayoman, Cipinang karena stroke dan juga penyakit vertigo.
Anak Gatot Brajamusti, Suci Patia juga mengatakan bahwa ayahnya meninggal dunia karena sakit yang sudah lama diderita oleh mantan ketua umum Parfi tersebut. Suci kemudian juga membenarkan bahwa ayahnya memang menderita penyakit komplikasi dan sebelum meninggal dunia kondisi ayahnya memang terus menurun.
"Dia setahu aku punya diabetes, karena gula darahnya tinggi," ujar Suci Patia.
Gatot Brajamusti lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 29 Agustus 1962. Almarhum menikah dengan wanita yang bernama Dewi Aminah, yang merupakan istri ketiganya pada 13 Agustus 1995. Istri pertamanya bernama Dedeh Haryati dan istri keduanya bernama Mimin.
Pada tahun 1979 ia sempat melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, namun tidak sampai selasai. Ia akhirnya memilih untuk melanjutan kuliahnya di Universitas Pendidikan Indonesia mengambil jurusan matematika selama tiga tahun.
Selama hidupnya, Gatot Brajamusti pernah bermain dalam empat judul film. Terakhir kali ia bermain dalam film DPO yang diputar di bioskop pada tahun 2015.
"Meski sedang menjalani penahanan, Aa Gatot Brajamusti tetap dikenang sebagai aktor yang memberi peran pada kemajuan film Indonesia," kata Evry Joe, Juru Bicara Parfi.
Komentar