•   April 28
Entertainment

Dengar Kabar Tragedi Pilu di Kanjuruhan, Teuku Wisnu Melalui Malang Strudel Sempat Kirim Ambulans : Berusaha Membantu Mengevakuasi Korban di Lokasi

( words)

Ia mengaku menurunkan tim ambulans Malang Strudel untuk menambah personel tenaga kesehatan.

Helo.id -
Masyarakat Indonesia hingga kini masih membicarakan tragedi pilu yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).

Teuku Wisnu menjadi salah satu publik figur yang pedih mendengar tragedi tersebut.
 
Usai mendengar kabar jatuhnya korban suporter Arema FC, suami Shireen Sungkar tersebut langsung mengambil tindakan.

Ia mengaku menurunkan tim ambulans Malang Strudel untuk menambah personel tenaga kesehatan.

"Kami langsung bergerak, berusaha membantu dengan menurunkan tim dan ambulans gratis Malang Strudel untuk mengevakuasi korban di lokasi," ujar pria pemilik Malang Strudel tersebut.

Teuku Wisnu menyebut saat peristiwa tersebut, kondisi runyam seperti mobil aparat yang terbakar dan sisa gas air mata.

Hal tersebut semakin diperparah dengan tergeletaknya para penonton yang mengalami pingsan dan juga luka-luka.

"Saat ambulans tiba, langsung bekerja membantu para korban kericuhan dan melarikan mereka ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan penanganan secepatnya," tutur Wisnu.

Terkait dengan jumlah korban meninggal dunia yang mencapai lebih dari 100 orang, Teuku Wisnu pun mengucapkan turut berbelasungka kepada keluarga korban.

"Semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk keluarga korban yang ditinggalkan dan juga kita semua sebagai warga Indonesia yang benar-benar sangat berduka dengan peristiwa ini," kata Wisnu.

Juragan 99 Turut Berduka

Tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan orang suporter Arema FC memang menyisakan duka.

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana atau yang biasa dikenal Juragan 99 pun menyampaikan ucapan dukanya.

Dalam akun Instagram Storynya, ia memajang video unggahan akun lain yang menggambarkan beberapa ambulance yang mengangkut korban di stadion.

"Aremania & nita berduka. Tak ada sepakbola yang seharga nyawa," tulisnya yang dibalas Gilang dengan emot menangis.

Sudah Minta Pergantian Jadwal Pertandingan

Polres Malang sempat meminta untuk mengubah jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Permintaan tersebut dilampirkan dalam bentuk surat yang ditujukan pada pihak Panitia Pelaksanaan (Panpel) Arema FC.

Surat tersebut kemudian menjadi rujukan pihak Panpel untuk mengajukan surat permohonan perubahan jadwal kepada PT Liga Indonesia yang terlihat tertanggal pada 18 September 2022.

surat dari pihak kepolisian

Surat yang ditandatangani oleh Kepala Resor Malang AKBP Ferli Hidayat itu meminta agar panitia pelaksana Arema FC untuk mengubah jadwal pertandingan dengan alasan keamanan.

Dalam permohonan tersebut kepolisian meminta agar jadwal pertandingan yang dijadwalkan pada 1 Oktober 2022 dimajukan pukul 15.30 WIB.

Di mana sebelumnya jadwal laga antara Arema FC vs Persebaya dijadwalkan oleh pihak PT Liga Indonesia Baru pukul 20.00 WIB.

Permintaan tersebut kemudian dijawab oleh pihak PT Liga Indonesia Baru, pihaknya menolak permintaan dan memutuskan untuk tetap melaksanakan laga pertandingan sesuai dengan jadwal sebelumnya.

surat balasan dari lib

Surat tersebut ditulis dan ditandatangani oleh Direktur Utama Akhmad Hadian Lukita pada 19 September 2022.

Dalam surat tersebut dikatakan, pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Sehingga pertandingan antara kedua tim tersebut tetap dilaksanakan pada Sabtu (1/10/2022) pada pukul 20.00 WIB.

Kronologi

Dikabarkan insiden tersebut bermula dari kekalahan Arema FC yang kalah dari tim Persebaya dengan skor 2-3.

Kekalahan Arema FC di kandang sendiri ini menimbulkan kekecewaan pada suporternya, Aremania.

Para suporter yang tidak terima, mencoba menerobos masuk ke lapangan dan membuat rusuh.

Kapolda Jatim Irejen Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa alasan para suporter Arema FC turun ke lapangan dikarenakan ingin mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," ucap  Irjen Pol Nico Afinta

Para suporter yang rusuh membuat para petugas kewalahan. Lantaran mereka tidak hanya menerobos lapangan, tetapi juga melakykan perusakan fasilitas dalam lapangan hingga penyerangan petugas keamanan.

Hingga pada akhirnya para petugas mencoba melakukan upaya pencegahaan dan pengalihan.

Puncaknya, para petugas keamanan menembakkan gas air mata kepada para suporter yang menyebabkan kepulan asap.

Para suporter pun menumpuk di satu titik dan berdesakan. 

Kepulan asap membuat para suporter kekurangan oksigen kemudian sesak napa dan korban pun berjatuhan.

TAG : Teuku WisnuStadion KanjuruhanTragedi KanjuruhanKabupaten MalangJawa TimurKanjuruhanArema FCPersebayaMalang Strudel

Artikel Menarik Lainnya

Komentar