Kisah Pramugari Yang Alih Profesi Menjadi Pilot Hingga Habiskan Biaya Pendidikan Milyaran Rupiah

Kisah Pramugari yang sukses beralih profesi menjadi seorang pilot

Helo.id - Menjadi seorang pramugari mungkin memang menjadi impian bagi para wanita. Namun siapa sangka dalam kisah yang tengah viral satu ini ada seorang pramugari yang bosan dengan pekerjaannya. Hingga kemudian ia terpikir untuk menjadi orang barisan paling depan di pesawat.

Diketahui bahwa pramugari tersebut Suzie McKee ia mengaku bosan dengan pekerjaannya sebagai pramugari yang hanya melayani penumpang. Ia kemudian berniatan untuk beralih profesi menjadi seorang pilot.

Perjalanannya yang berawal dari seorang pramugari hingga menjadi pilot pun bukanlah suatu hal yang mudah. Selain harus mempelajari segalanya dari awal, Suzie juga membutuhkan dana hingga milyaran rupiah untuk mewujudkan cita-citanya.

• Viral! Aksi Istri Sambil Menggendong Anak Batalkan Pernikahan Suami
• Sempat Mengejutkan Publik Karena Dikabarkan Hilang Selama 2 Hari, Lucky Hakim Beberkan Fakta Sebenarnya
• Zaskia Gotik dan Suami Buka Suara Terkait Kabar Hamil Duluan, Yang Kini Tengah Ramai Diperbincangkan
• KIsah Pria Yang Kesal Karena Berkali-kali Gagal Memainkan Permainan Capit, Hingga Memanggil Karyawan Tempat Bermain dan Polisi
• Aktor Sekaligus Sutradara Stephen Chow Dikabarkan Mengalami Kebangkrutan, Berikut Faktanya

Ia menjelaskan bahwa dirinya telah menjadi pramugari selama satu tahun hingga akhirnya ia beralih profesi menjadi seorang pilot. Selama menjadi pramugari ia mengaku bahwa dirinya merasa, ketika pekerjannya hanya berkisar pada demonstrasi keselamatan atau hanya menuangkan minuman. Suzie juga mengatakan bahwa dirinya ingin berada di depan dan menerbangkan pesawat. Wanita yang kini telah berusia 25 tahun tersebut telah merasakan bekerja di kokpit.

"Aku senang menjadi kru kabin tapi aku selalu membayangkan diriku berada di kokpit. Aku sadar aku sebenarnya ingin menerbangkan pesawat. Aku tahu aku tidak ingin menyediakan pasta ayam di belakang dengan penumpang, aku ingin di depan pesawat di mana aksinya dilakukan," ungkapnya.

Suzie yang merupakan mantan pramugari British Airways tersebut lalu mengumpulkan tekatnya untuk resign dari pekerjaan lamanya sebagai seorang pramugari. Saat ia menyadari bahwa ia akan butuh banyak biaya untuk belajar menjadi seorang pilot, sadar akan hal itu Suzie kemudian mulai mengumpulkan uang.

Selain itu, Suzie juga mengaku bahwa dirinya telah mempersiapkan untuk menjalani sebuah tes untuk bakat, kepribadian, spesial, fisik, matematika hingga wawancara.

Demi meraih impiannya untuk menjadi seorang pilot, Suzie mengaku bawa dirinya harus mengumpulkan uang sekitar Rp 2,2 milyar untuk pelatihannya.

Dalam memenuhi target biayanya tersebut ia menjelaskan bahwa dirinya  menggunakan uang tabungannya sendiri, ia bahkan juga sempat bekerja sebagai pelayan bar dan juga resepsionis untuk tambahan biayanya. Dan untuk sisanya ia memutuskan untuk meminya kepada orang tuanya.

Ia juga menjelaskan bahwa selama ia berjuang dan berusaha untuk mewujudkan mimpinya tersebut. Ia mengaku bahwa dirinya termotivasi dari pengalaman sebelumnya saat ia masih bekerja sebagai kru pesawat bersama denga para pilot.

"Ketika aku bersama pramugari lain aku akan membuat pengumuman untuk penumpang lalu mendengarkan pilot-pilot bisa memberitahu penumpang bahwa mereka adalah orang yang menerbangkan pesawat ke tujuan dengan selamat," jelas Suzie.

Ia juga menjelaskan bahwa menjadi seorang pilot membuat dirinya bisa melihat ke luar jendela dan melihat semua dari atas pemandangan yang sangat indah. Namun hal yang paling penting bagi seorang pilot adalah merasa telah sukses karena membawa para penumpang dengan selamat hingga tempat tujuan.

"Sebagai seorang pilot kamu bisa melihat ke luar jendela dan melihat semua pemandangan indah ini. Tapi hal yang paling penting adalah bisa merasa kamu telah sukses membawa orang-orang dengan selamat," sambungnya.

Namun ia mengaku setekah ia menjadi seorang pilot ia merasa ada yang aneh. Ketika dirinya melihat kebelakang dan kemudian berpikir jika dahulu ia melayani orang-orang namun kini iayang menerbangkan pesawat.

"Aku melihat ke belakang dan berpikir betapa anehnya aku melayani makanan orang-orang dan sekarang aku menerbangkan pesawat," ujarnya.