•   April 27
Entertainment

Mengaku Bingung Menentukan Cita-cita, Fuji : Masalah Sendiri Aja Nggak Bisa Nyelesein, Apalagi Masalah Orang Lain

( words)

Fuji mengaku bahwa dirinya suka menggambar, tetapi tidak dijalani dengan serius.

Helo.id -
Adik ipar mendiang Vanessa Angel, Fuji mengaku bingun saat harus menentukan cita-citanya semasa sekolah. Bahkan ia sampai harus mengikuti berbagai macam les agar bisa mengetahui kemampuan dirinya sendiri.

Dalam video yang diunggah dalam channel YouTube The Sungkars, Fuji membagikan cerita masa lalunya.

"Aku tuh dari dulu orangnya nggak bisa fokus."

"Aku pernah dilesin piano, gitar, nari, komputer."

"Dalam waktu enam bulan, tiga bulan, out, saya bolos terus, sampai mama saya angkat tangan," terang Fuji.

Meski demikian, Fuji mengaku bahwa dirinya suka menggambar, tetapi tidak dijalani dengan serius.

"Kamu bilang kamu suka gambar?" tanya Shireen Sungkar.

"Suka gambar, cuman suka aja, nggak mau serius."

"Gambar-gambar aja, pada bilang bagus, 'Makasih ya', udah, seneng."

"Nggak mau diseriusin lagi, nggak mau bagus-bagus banget, yang penting bagus," jelas Fuji.

Saat kecil, Fuji disarankan untuk mengatakan ingin menjadi dokter jika ditanya oleh orang lain.

"Pokoknya nggak ada yang serius, jadi nggak ada cita-cita."

"Kalau pas kecil 'Kamu cita-citanya apa?' Mama papa langsung jawab 'Mau jadi dokter, Cantik, mau jadi dokter'," ungkapnya.

"Aku 'Mau jadi dokter', tapi akunya nggak ngerti dokter itu ngapain, dokter spesialis, dokter umum, dokter mata, aku nggak ngerti."

"Aku kira dokter semuanya itu sama, jadi satu dokter bisa nanganin semua penyakit," sambungnya.

fuji dan shireen

Saat menjalani masa sekolah, Fuji menyadari bahwa dirinya tidak sanggup jika harus menjadi dokter. Ia kemudian memutuskan untuk menjadi psikolog kelak.

"Pas udah SD, SMP, 'Gua nggak mau jadi dokter, otak gua nggak nyampe', otak aku nggak sepinter itu."

"'Aku nggak sepinter itu, Ma, Pa', akhirnya aku beri penjelasan, mama papa nerima."

"'Aku nggak mau jadi dokter, aku mau jadi psikolog', anaknya peduli mental health," tambahnya.

Namun, sebelum memutuskan untuk menjadi psikolog, Fuji ingin menjadi desainer lantaran suka menggambar.

"Awal-awal mau jadi desainer, kan suka gambar."

"Padahal sukanya gambar animasi bukan baju, tapi mau jadi desainer."

"Nggak papa, yang penting suka gambar, namanya anak kecil," tuturnya.

Akan tetapi, orang tua Fuji tidak setuju jika dirinya menjadi desainer. Akhirnya, ia pun ingin menjadi arsitek.

"Kalau menurut papa sama mama ya, pandangan orang tua ya Desainer itu dihargai saat udah punya nama besar."

"Pupus tuh langsung, 'Oh ya, nggak jadi desainer deh'."

"'Mau jadi arsitek deh, kayaknya bangun-bangun rumah uangnya banyak'," ujarnya.

Orang tuanya pun setuju, tetapi Fuji ragu lantaran ada materi sekolah yang tidak dikuasi oleh Fuji jika dirinya ingin menjadi arsitek.

"Aku kan kerjanya simple, nggak ada cita-cita, seenggaknya dapet uang banyak."

"'Jadi arsitek, Pa', 'Oke', kayaknya susah banget ya ada fisika-fisikanya," ucapnya.

"Ada aja masalahnya, ada fisika-fisikanya, ada MTKnya, ada terhubung sama desainernya."

"Wah otak aku bisa pecah nih, tidak bisa, tidak bisa, fisika tuh lemah banget, aku jurusan IPA, tapi nggak bisa IPA," bebernya.

Fuji pun dimasukkan ke jurusan IPA saat sekolah agar bisa lebih luas dalam memilih jurusan. Namun, ia mengaku nilainya selalu jelek.

"Papa bilang, 'Cita-cita kamu masih nggak jelas, udah kamu masuk IPA aja, bisa masuk ke jurusan IPS nanti kuliahnya'."

"Masuk IPA ternyata salah jadi nilainya jelek mulu," terangnya.

Hingga pada akhrinya, Fuji mantan untuk menjadi psikolog.

"Terus ganti lagi, 'Aku pengen jadi psikolog atau nggak psikiater."

"'Nggak mau ganti-ganti lagi, jangan ada yang hasut, nggak ada alasan lagi untuk menolak ini'."

"'Karena aku anaknya peduli mental health, peduli mental orang, kesehatan orang'," jelasnya.

Namun Fuji kembali ragu lantaran dirinya tidak kuat saat mendapatkan bully-an semasa SMA.

"Terus pas udah kena mental SMA di-bully, gua nggak kuat."

"'Oh my God, masalah sendiri aja nggak bisa nyelesein, apalagi masalah orang lain'," tutup Fuji.



TAG : FujiShireen Sungkar

Artikel Menarik Lainnya

Komentar