Viral Kabar 'Sutradara Terganteng' Lakukan Kekerasan pada Kru Perempuan, Nama Andi Bachtiar Yusuf Terseret, Ini Tanggapannya

Andibachtiar Yusuf tengah menjadi perbincangan publik usai muncul kabar bahwa dirinya adalah sosok yang disebut ‘Sutradara Terganteng’ yang diduga telah melakukan tindak kekerasan.

Helo.id -
Nama sutradara Andibachtiar Yusuf tengah menjadi perbincangan publik usai muncul kabar bahwa dirinya adalah sosok yang disebut ‘Sutradara Terganteng’ yang diduga telah melakukan tindak kekerasan.

Sutradara yang akrab disapa Ucup tersebut diduga telah melakukan pemukulan pada kru dan ekstras perempuan.

Terkait dengan hal tersebut, Ucup mengaku masih mendalami soal masalah yang menyeret namanya tersebut.

"Saya juga lagi pengen tahu banyak nih tentang persoalan ini," ucap Andibachtiar Yusuf

Sutradara kelahiran Jakarta tersebut mengaku sedang menunggu penjelasan lebih dalam dari pihak pertama yang telah menyebarkan kabar tentang dirinya itu.

"Sebaiknya komunikasi atau minta klarifikasi dulu aja ke yang pertama sebar isunya sih," tutur Ucup.

"Mungkin malah lebih paham," terangnya.

Diketahui kabar ini muncul setelah adanya cuitan dari Ernest Prakasa, namun sebelumnya ada sebuah akun Instagram @juandini yang membeberkan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh seorang sutradara.

Ia menyebut sutradara tersebut melabeli dirinya sebagai ‘Sutradara Ganteng’ dan baru saja menyelesaikan produksi seriesnya.

Tidak hanya itu, akun tersebut juga membeberkan bahwa emosi sang sutradara memuncak ketika syuting dengan adegan pensi dengan ratusan ekstras.

Terkait dengan kabar tersebut, Ernest Prakasa yang merupakan sutradara juga komika pun mengungkapkan kekesalan atas kasus viral yang tengah menghebohkan dunia perfilman.

Melalui akun Twitternya, Ernest Prakasa menyoroti kekerasan yang terjadi kepada seorang kru film. Ia bercerita bahwa ada sutradara laki-laki yang melakukan kekerasa verbal kepada kru perempuan.

"Ada kabar sutradara laki-laki melakukan kekerasan verbal dan fisik ke kru perempuan," ucapnya.

Ada kabar sutradara laki-laki melakukan kekerasan verbal dan fisik ke kru perempuan. Gw pribadi memilih untuk menyebut nama pelaku apabila sudah mendapat izin dari korban. Kita tunggu perkembangan kasusnya.

— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) August 31, 2022

Sebenarnya, Ernest Prakasa ingin menyebutkan nama sutradara yang dimaksud. Namun,
ia belum mendapatkan izin dari korban sehingga dirinya masih belum berani menyebutkan nama sang pelaku.

Ia pun mengajak pengikutnya di Twitter untuk terus memantau kejadian tersebut.

Terbaru, Ernest Prakasa mengunggah tangkapan layar dari pihak Production House (PH) tempat kru tersebut bekerja, yakni Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment.

Pada tangkapan layar tertera jika PH tersebut selalu menciptakan lingkungan kerja yang aman. Sehingga pihak PH mengecam tindak kekerasan verbal yang dilakukan oleh sutradara tersebut.

Piahk PH pun mengatakan akan bertindak tegas dengan memutuskan hubungan kerja dengan pelaku kekerasan tersebut.

Di akhir keterangan, pihak PH menyatakan berpihak kepada korban dan siap mendampingi kebutuhan korban.

Unggahan Ernest Prakasa di media sosial Twitter tersebut pun ramai di retweet dan komentar.

“Mau industrinya maju, segala sesuatunya harus sehat. Termasuk kenyamanan kerja baik crew maupun aktor. Semangat para sineas,” kata @sit.

“Senior gue di kampus itu. Orangnya emang tempramen sih, pernah rebut juga sama gue gara-gara ceng-cengan (saling meledek) klub bola,” kata pengguna Twitter yang mengaku senior sutradara itu di kampus.

Atasan Korban Beberkan Kronologinya

Atasan dari korban pun angkat bicara melalui Instagramnya, ia mengaku ingin keluar dari produksi tersebut namun mengurungkan niatnya karena menghormati pihak PH.

Korban didorong dan ditampar serta diteriaaki dengan kata-kata kasar yang didengar oleh ratusan kru.

Atas korban yang diketahui bernama Juandini Liesmita mendengar dari ibu pemain jika korban menyebut kata-kata kasar. Namun, perkataan tersebut tidak benar sehingga korban melakukan klarifikasi pada ibu pemain tersebut.

Adik dari korban yang merupakan staf magang yang ada pun tidak terima kakaknya diperlalukan demikian. Awalnya, adik korban ingin melawan dan menyuruh korban untuk visum namun korban tidak mau.

Karena tidak tahan dengan perlakuan tersebut, adik dari korban pun menelepon ayahnya. Sang ayah pun beranya baik-baik mengapa anaknya ditampar.

Sutradara tersebut kemudian meminta maaf tapi masih dengan nada yang tinggi dan tidak tulus.

Sehingga ayah korban berkata akan membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum.