Daftarkan Nama Citayam Fashion Week, Baim Wong Dihujat Banyak Orang

Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dilakukan oleh Baim Wong ini justru menimbulkan kritik dari berbagai pihak.

Helo.id -
Baim Wong telah mendaftarkan nama Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI). Ia mendaftarkan melalui perusahaan miliknya, PT Tiger Wong Entertainment.

Namun, pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dilakukan oleh Baim Wong ini justru menimbulkan kritik dari berbagai pihak.

Ernest Prakasa bahkan menilai apa yang dilakukan oleh Baim Wong tersebut merupakan suatu bentuk keserakahan.

• Potret Baim Wong Nonton Langsung Final NBA, Langsung Pesen Ruangan VVIP
• Deretan Potret Kantor Baru Baim Wong
• Menunggang Kuda Hingga Melihat Senja di Pantai, ini 9 Momen Quality Time Baim Wong dan Kiano
• Deretan Potret Kiano Tiger Wong Berambut Botak
• Pertama Kali Dalam Sejarah, Baim Wong Tampil Botak

Bahkan, Ernest Prakasa menganggap Baim Wong mengambil hak yang bukan merupakan ciptaannya sendiri.

"Daftarin OPEN MIC ke HAKI. Daftarin ROASTING ke HAKI. Daftarin CITAYAM FASHION WEEK ke HAKI. Serakah banget jadi manusia."

"HAKI itu H-nya adalah Hak. Kok bisa-bisanya merasa berhak atas sesuatu yang bukan ciptaan mereka sendiri. Gak tau malu," tulisnya di akun Twitter pribadinya

Kemudian, Ernest Prakasa pun menjelaskan bahwa pendaftaran HAKI tersebut demi melindungi ide dan karya pekerja kreatif itu sendiri.

Sehingga, menurutnya, Baim Wong seharusnya memakai hati nurani saat melakukan pendaftaran ketika belum ada seorang pun yang mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Kemenkum HAM.

"HAKI itu dibuat untuk melindungi kreator, agar pekerja kreatif bisa sejahtera dari ide & karya mereka sendiri. Bukannya dulu-duluan maen sikat mumpung belom ada yang daftarin. Tolong lah dipake akal sehat & hati nuraninya," ujarnya.

Tidak hanya Ernest Prakasa, penulis novel, Okky Madasari juga turut mengkritik Baim Wong terkait dengan pendaftaran HAKI Citayam Fashion Week tersebut.

Ia menilai cara bisnis Baim Wong tersebut adalah memalukan serta miskin imajinasi hingga kreativitas.

Okku Madasari juga mengkritik ketika Baim Wong dan juga istrinya, Paula Verhoven yang mendatangi rumah salah satu founder Citayam Fashion Week, yakni Bonge ke rumahnya dan membawa dua koper berisi uang.

Ia pun meminta agar Baim Wong merasa malu kepada pemuda Citayam karena mampu membuat suatu fenomena dan viral di masyarakat.

"Datang ke rumah pemuda Citayam dengan duit cash dua koper. Mendaftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI. Pada akhirnya ini memang soal bisnis. Tapi sungguh contoh bisnis yang norak, nggak tahu malu, miskin imajinasi & kreativitas," tulisnya di akun Twitter pribadinya

Tidak hanya public figur, netizen juga mengkritik Baim Wong atas pendaftaran Citayam Fashion Week ke Kemenkum HAM sebagai hak intelektual.

Akun bernama @junnhdn_ meminta seharusnya Baim Wong mengajarkan prosedur pendaftaran ini kepada pemuda-pemuda tersebut dan bukannya mendaftarkan atas nama sendiri yaitu perusahaannya.

Kritikan tersebut dituliskan di salah satu unggahan Baim Wong dalam akun Instagram sang artis yang juga memberikan klarifikasi terkait dengan niatannya mendaftarkan HAKI Citayam Fashion Week ke Kemenkum HAM.

"Kalau mau support ya ajari mereka cara daftar HAKI bukan justru daftar atas nama sendiri," tulis @junnhdn_.

View this post on Instagram

A post shared by Baim Wong (@baimwong)

Netizen lain pun menimpali, ada yang menilai apa yang telah dilakukan oleh Baim Wong adalah pencurian terhadap orang miskin oleh orang kaya.

"Created by the poor, stolen by the rich. Shame on you!! (Diciptakan oleh orang miskin, dicuri oleh orang kaya. Memalukan!!)," tulisnya.

Netizen lain kemudian mengungkapkan jika memang apa yang dilakukan oleh Baim Wing adalah benar-benar membantu maka tidak perlu untuk mendaftarkan Citayam Fashion Week ke PDKI Kemenkum HAM.

"Klo mw bantu y bntu aja, gk usah sampe ngeclaim2.. ke haki, kmi tau kok undang2 royalti," tulis @freedysam.

Sebagai informasi, perusahaan milik Baim Wong yang bernama PT Tiger Wong Entertainment telah mendaftarkan merek ke PDKI Kemenkum HAM sebagai HAKI pada 20 Juli 2022.