Geram dengan Kesaksian Ibu Gaga Muhammad tentang Luka Di Kepala Mendiang Laura Anna, Greta Iren : Dia Bilang Luka Lecet, Itu Jelas-jelas Robek
Kakak mendiang Laura Anna sebut ibu Gaga Muhammad yang memotong rambut adiknya lantaran rambut sang adik sudah penuh dengan darah.
Helo.id - Kakak mendiang Laura Anna, Greta Iren mengaku kesal dengan ibunda Gaga Muhammad, Janariyah. Ia menyebut bahwa Janariyah adalah orang yang telah memangkas rambut adiknya.
Momen pemangkasan rambut tersebut terjadi ketika Laura Anna baru saja mengalami kecelakaan. Lantaran pada saat itu rambut Laura Anna berlumuran darah.
Greta Iren menyebut bahwa rambut tersebut dipotong oleh Janariyah karena ada beberapa luka di kepala Laura Anna. Yang membuat Greta Iren adalah kesaksian dari ibu Gaga Muhammad tersebut dalam persidangan.
- Pengacara Gaga Muhammad Sebut Kecelakaan yang Terjadi Pada Kliennya Tidak Ada yang Istimewa, Kakak Laura Anna Geram : Ini Kecelakaan Sampai Merenggut Nyawa Adek Saya
- Menghadiri Persidangan yang Sedang Diperjuangkan Laura Anna, Sang Kakak : Aku Mau Lihat Prosesnya Kaya Gimana
- Tanggapi Kabar Gaga Muhammad Ingin Nikahi Adiknya, Kakak Laura Anna : Sekarang Saja Nggak Tanggung Jawab, Apalagi Nanti Pas Nikah?
Ibu Gaga Muhammad menyebutkan bahwa luka yang ada di kepala Laura Anna tersebut hanyalah luka lecet. Padahal Greta Iren ingat betul Janariyah melihat luka robek di kepala adiknya, lantaran ia yang mencukur rambut tersebut.
"Dia tadi bilang luka Laura lecet, itu jelas-jelas robek. Rambut Laura penuh darah digunting sama dia (Ibunda Gaga)." ujar Greta Irene
"Rambut Laura bondol digunting sama Mamanya Gaga karena penuh darah, jadi nggak bisa dibilang itu lecet," tambahnya.
Setelah persidangan, Greta Iren juga kesal dengan kesaksian dari pihak Gaga Muhammad yang lebih banyak membahas soal visum. Mereka juga disebut lebih banyak membahas luka dari Gaga Muhammad karena kecelakaan yang terjadi pada tahun 2019 silam.
Padahal menurut Greta Iren, luka tersebut tidak bisa dibandingkan dengan Laura Anna yang harus menderita kelumpuhan sejak kelakaan tersebut terjadi hingga ajal menjemputnya pada 15 Desember 2021 lalu.
"Yang dibahas malah visum, jelas-jelas Laura udah keliatan kan kayak begitu gimana. Dan dia masih ngebahas visum, ngebandingin luka, ya kali mau dibandingin lukanya," tegas Irene.
Penjelasan Dokter yang Menjadi Saksi dalam Persidangan
Diketahui dalam persidangan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi dari dokter yang memeriksa Gaga Muhammad dan Laura Anna pertama kali pasca kecelakaan.
Dalam persidangan tersebut dokter yang diketahui bernama Pungky Dianitasari tersebut menjawab sejumlah pertanyaan dari Majelis Hakim, kuasa hukum Gaga Muhammad dan juga Jaksa Penuntut Umum, Handri Dwi Z.
Sang dokter ditanya bagaimana kondisi Gaga Muhammad dan Laura Anna ketika sudah tiba di rumah sakit. Ia mengaku pada saat itu, keduanya yang pada saat itu masih berstatus sebagai kekasih datang sendiri tanpa didampingi polisi.
“Pasien sendiri yang datang, iya (gak ada polisi),” kata Pungky dalam persidangan.
Kemudian hakim juga menanyakan apakah Gaga Muhammad dan Laura Anna dalam kondisi pengaruh alkohol atau tidak.
Pungky kemudian menjelaskan bahwa Gaga Muhammad dan Laura Anna datang dengan keadaan sadar. Akan tetapi ia tidak bisa memastikan apakah keduanya dalam pengaruh alkohol atau tidak. Namun, ia mengatakan bahwa pada saat melakukan pemeriksaan, dirinya sama sekali tidak mencium bau alkohol.
“Saat itu saya tidak mencium (dari mulut Gaga). Sama saya juga tidak mencium (alkohol dari mulut Laura),” ungkap Pungky.
Selain itu, Pungky mengatakan saat keduanya tiba, ia langsung memeriksa Laura Anna terlebih dahulu, lantaran kondirinya yang memang sangat membutuhkan pertolongan.
“Untuk pasien yang datang dengan menggunakan bed pasien artinya pasien ini tidak bisa melakukan aktivitas secara normal sedangkan Gaga masih bisa berjalan dan bercerita,” jelas Pungky.
Pungky juga membantah bahwa dirinya memberikan izin kepada Laura Anna untuk pulang. Karena pada saat itu kondisi mantan kekasih Gaga Muhammad tersebut masih dalam tahap observasi.
“Saya belum ke tahap memperbolehkan pulang, karena saat itu belum observasi masih dalam pemeriksaan,” tukas sang dokter.
Komentar