Anak dan Menantu Nia Daniaty Diduga Menjanjikan Korban Masuk ke TNI dan Polri, Pihak Kepolisian : Laporan Pengacara Korban
Pihak kepolisian ungkapkan kelanjutan kasus anak dan menantu Nia Daniaty.
Helo.id - Kasus penipuan berkedok penerimaan CPNS yang diduga telah dilakukan oleh anak dan menantu Nia Daniaty, Olivia Nathania dan Rafli N Tilaar hingga kini masih terus berlanjut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, selain dugaan memalsukan seleksi CPNS, Olivia Nathania dan Rafly N Tilaar juga diduga telah menjanjikan korban masuk ke TNI dan Polri.
"Ini laporan dari pengacara korban, bahwa orang ini (Olivia dan Rafly) bisa menjadikan mereka-mereka semua menjadi CPNS, anggota TNI, dan Polri," kata Yusri
- Anak dan Menantu Nia Daniaty Batal Jalani Pemeriksaan, Kuasa Hukum : Belum Siap Mental
- Ungkap Didatangi Nia Daniaty Untuk Bantu Kasus Olivia Nathania, Farhat Abbas Dua-duanya Lah Dihukum
- Kabar Terbaru kasus Penipuan CPNS, Hari Ini Anak dan Menantu Nia Daniaty Akan Jalani Pemeriksaan
- Miliki Bukti Rekaman, Korban Anak Nia Daniaty : Sejak Itu Dia Tidak Pernah Komen Lagi, Menghilang Ditelan Bumi
- Buka Pintu Damai, Korban Penipuan Anak Nia Daniaty Ungkap Hanya Ingin Hal Ini
Kombes Pol Yusri Yunus juga mengungkapkan, menurut keterangan dari terduga korban, Olivia Nathania dan Rafly N Tilaar diduga mengaku dekat dengan pejabat publik.
Terkait dengan Gedung Bidakara yang diduga menjadi tempat wawancara serta administrasi CPNS fiktif, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan.
"Semuanya masih berlanjut. Kemarin sudah kami sampaikan, Gedung Bidakara kemarin kami sudah cek ke sana, tapi ini kan masih dalam proses penyelidikan," tutur Yusri.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus telah mengatakan bahwa pihak penyidik sudah memberikan surat kepada Olivia Nathania. Anak dan juga menantu Nia Daniaty tersebut nantinya akan dimintai klarifikasi terkaiy dengan penipuan CPNS bodong dengan total kerugian sebesar Rp 9,7 M tersebut.
"Kemarin sudah kita layangkan undangan untuk klarifikasi kepada para pelapornya. Rencananya hari Senin (4/10/2021) kita undang untuk klarifikasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus
Farhat Abbas Akui Sudah Didatangi Nia Daniaty
Belum lama ini Farhat Abbas, yang merupakan mantan suami Nia Daniaty mengaku bahwa dirinya telah didatangi oleh mantan istrinya tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa Nia Daniaty meminta bantuannya untuk kasus yang menimpa Olibia Nathania. Namun, Farhat Abbas belum mengetahui maksud bantuan yang diminta, apakah berupa hukum atau dana.
Karena Olivia Nathania didesak untuk mengemablikan uang dari orang-orang yang mengaku sebagai korban penipuan berkedok CPNS yang tengah ramai diperbincangkan.
"Pokoknya Nia sudah datang ke sini, bilang tolong dibantu biarpun Oli ini anak tiri aku," kata Farhat Abbas.
Meski demikian, Farhat Abbas meminta kepada Olivia Nathania untuk memberikan penjelasan secara detail terkait dengan masalah yang kini sedang menyandungnya.
Dikarenakan beberapa waktu lalu, putri Nia Daniaty tersebut mengatakan bahwa dirinya hanya membuka bimbingan belajar atau bimbel untuk CPNS.
"Cuma saya bilang ya harus tuntas dong, yang jelas apa motif Oli mengatakan itu untuk bimbel."
"Apa yang membedakan antara abu-abu bimbel atau calo atau jual beli atau memberikan janji," tuturnya.
Lebih lanjut, Farhat Abbas menerangkan bahwa saat ini Nia Daniaty tengah berada di sebuah apartemen. Akan tetapi, ia juga tidak jarang bertemu dengan putri tirinya tersebut dengan kuasa hukum Oli untuk membicarakan masalah tersebut.
Farhat Abbas mengungkapkan bahwa putri tirinya tersebut mengaku bahwa dirinya memang menerima uang, namun digunakan untuk bimbel CPNS.
"Kami sering berdiskusi, dianalisa bukti-bukti, tanya ke Oli terima uang berapa dan motif," terang Farhat Abbas.
"Jadi kita lihatlah nanti, kalau Oli menggunakan uang itu mungkin hampir kurang lebih Rp 1,5 miliar saja."
"Tapi dia merasa itu adalah bagian untuk membuat pelatihan dan pendidikan," tambahnya.
Terkait dengan masalah tersebut, Farhat Abbas justru menyarankan baik korban dan juga pelaku sama-sama dilaporkan.
Karena menurutnya para korban juga dinilai salah, karena berniat ingin menjadi PNS dengan membayar nominal tertentu.
"Kalau saya dua-duanya lah dihukum, diproses nggak ada masalah," ucap Farhat Abbas.
Komentar