•   April 29
Entertainment

Kisah Perjalanan Karier Mpok Atik Hingga Rela Berjalan Kaki Demi Sukses Menjadi Seorang Artis

( words)

Melalui channel youtube Denny Cagur TV, Mpok Atiek bercerita yang susungguhnya tentang perjalanan kariernya didunia hiburan, serta mengungkapkan susahnya menjadi artis di kala itu.

Helo.id - Siapa yang tidak kenal dengan Mpok Atiek, seorang komedian senior asal Indonesia yang sudah lama berkecimpung di dunia hiburan tanah air. Pemilik nama lengkap Atiq Riwayaty tersebut menceritakan susahnya menjadi artis di zaman dahulu.

Wanita yang kerap disapa Mpok Atiek membeberkan perjuangannya dulu kala menjadi seorang artis,
Melalui channel youtube Denny Cagur TV, Mpok Atiek bercerita yang susungguhnya tentang perjalanan kariernya didunia hiburan, serta mengungkapkan susahnya menjadi artis di kala itu.

Dalam video tersebut Mpok Atiek bercerita memulai kariernya di dunia hiburan tanah air pada tahun 1978. Kala itu dirinya tampil dalam sebuah program acara Samrah yang disiarkan oleh TVRI. Mpok Atiek juga mengungkapkan jika pada zaman dahulu Indonesia masih memiliki satu statsiun televisi yaitu TVRI.

Mpok Atik menjelaskan seperti apa program acara Samrah tersebut. Dan setelah mendengar cerita dari Mpok Atiek, rupanya acara Samrah tersebut hampir mirip dengan lenong.

Namun ada perbedaan antara lenong dengan samrah, jika lenang komunikasinya bersama dengan satu grupnya. Sedangkan samrah turut berkomunikasi dengan para penonton. 

Dalam lenong diwajibkan memberikan celetukan-celetukan untuk melayani para penonton. Sedang untuk samrah, pemain hanya perlu menarik inti ceritanya, seperti acara komedi.

”Kalau lenong kan dia pemain ditengah, ya udah komunikasi sama satu grupnya. Tapi kalau samrah, pemain ditengah dikelilingi sama penonton. Menimal 60 orang, kadang 100 orang. Jadi kita improvisasinya sama penonton, tektoknya,” kata Mpok Atiek.

Mpok Atike juga mengungkapkan lama waktunya proses syuting. Para pemain harus latihan terlebih dahulu dengan kurun waktu yang hampir dilakukan hampir satu bulan penuh. 

Dimasa itu, pemain hanya dapat tampil hanya dalam waktu tiga bulan sekali. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya penayangan dalam stasiun televisi. 

Pelawak kelahiran Cirebon, 28 Februari 1956 tersebut mengungkap perbedaan yang terjadi antara proses syuting zaman dahulu dan proses syuting pada zaman sekarang. Jika syuting pada zaman sekarang, artis datang ke lokasi syuting kemudian dan diberi scenario kemudian langsung take syuting.
“Cuma dulu itu tiga bulan sekali dapatnya (syuting), karena kan se Indonesia suma satu stasiun televisinya. Kalau zaman dulu, nggak kayak sekarang, dtang ke lokasi syuting, dikasih skenario, baca, jalan (syuting),” ungkap pelawak berusia 64 tahun tersebut.

“Kalau dulu enggak. Latihan, latihan, latihan, latihan blocking, latihan segala macam, pokoknya diluar kepala, udah tuh, dari televisinya meninjau ‘oh sudah boleh take nih’, baru deh tampil,” lanjut Mpok Atiek.

Mpok Atiek juga mengungkapkan terkait honor yang ia terima kala itu selepas syuting. Dia mengaku bahwa dulunya hanya memperoleh honor sebesar Rp 2.500.

“Tiga bulan sekali, ente tahu honornya berapa? Rp 2.500, ongkos zaman itu 300 perak, boro-boro bakal makan,” ungkap Mpok Atiek.

Mpok Atiek juga mengatakan jika honornya tersebut tidak cukup untuk makan sehari-hari baginya, lantaran honornya tersebut habis di ongkos.

“Latihan bisa sebulan, take-nya sekali, dibayarnya Rp 2.500, buat ongkos persekali jalan 300 perak, lagi 300 perak, sudah jadi 600 perak, bolak-balik sudah Rp 1.200, dua hari latihan, selesai, boro-boro bakal makan,” ujar Mpok Atiek.

Meskipun demikian, Mpok Atiek tetap semangat dalam menjalani pekerjaannya tersebut, demi mewujudkn keinginannya menjadi seorang artis. Semangatnya bahkan tidak luntur. Mpok Atiek bahkan rela jalan kaki untuk pergi latihan.

“Saat itu emak (Mpok Atiek) pengen banget jadi artis, pengen banget. Jadi rela deh bela-belain jalan kaki,” kata Mpok Atiek.

Mpok Atiek juga mengatakan bahwa jika ingin kaya lewat jalur dunia hiburan itu sangat susah. Proses syutingnya juga berbeda dengan sekarang.

“Take sekali itu tidak ada cut, kalau sekarang kan salah cut, salah cut, kalau itu mah enggak running. Jadi kalau kita tayang dua jam, ya syutingnya dua jam, kamera dimana-mana,” ucap Mpok Atiek.

TAG : Mpok AtiekPerjuanganDunia HiburanTVRI

Artikel Menarik Lainnya

Komentar