•   May 19
Viral

Emak-emak Berulah Kembali Kali Ini Berjoget TikTok di Zebra Cross

( words)

Kali ini, peristiwa tersebut terjadi di lampu merah Kota Mamuju, Sulawesi Barat.

Helo.id - Masih ingat dengan video viral para ibu-ibu yang diamankan polisi, karena aksinya berjoget di jembatan Suramadu? Seperti lagu Noah, dan terjadi lagi kisah lama yang terulang kembali. Terjadi kisah semacam ini kembali.

Kali ini, peristiwa tersebut terjadi di lampu merah Kota Mamuju, Sulawesi Barat. Aksi yang sangat menghebohkan media sosial ini, terkait dengan aksi nekat tiga ibu-ibu yang berjoget di sebuah zebra cross. Hal ini diabadikan lewat video TikTok yang mereka lakukan.

Video yang memperlihatkan tiga ibu-ibu yang bertujuan untuk menarik perhatian para pengendara. Wah sangat miris ya, untuk menarik perhatian harus membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Tanggapan pihak kepolisian
Terkait video TikTok yang viral tersebut, pihak kepolisian setempat mengutarakan bawa aksi tersebut sangat membahayakan dan menggangu kepentingan umum.
Kasat Lantas Polresta Mamuju AKP Kemas Idil Fitri bahkan menganggap joget yang dilakukan untuk konten TikTok di jalan raya tersebut hanya bertujuan mencari sensasi semata saja.

Maraknya aksi semacam ini, apa yang sebenarnya terjadi
Maraknya aksi-aksi semacam ini, membuat kita kadang berpikir, apa sih yang sebenarnya terjadi? Dosen Sosiologi Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar, Rahmat Muhammad, turut menanggapi fenomena yang saat ini marak terjadi. Hal tersebut muncul karena kecenderungan untuk menjaga wujud eksistensi para oknum ini.

Para ibu-ibu ini, melakukan berbagai aksi yang mengundang bahaya, seperti peristiwa di zebra cross dan Jembatan Suramadu yang lalu, ini adalah sebuah contoh untuk memenuhi gaya hidup mereka. Sebagai ajang eksis di dunia yaya, hingga mengabaikan resiko yang bisa terjadi atas tindakan mereka.

"Keselamatan bagi ibu-ibu yang melakukan hal ini dipandang sebagai bagian dari lifestyle, sehingga tidak dikhawatirkan, karena di situlah momen untuk menunjukkan eksistensi dirinya," ungkap Rahmat Muhammad.

Jika tidak eksis maka akan ketinggalan zaman dan kuno
Melanjutkan perkataannya, Rahmat Muhammad menjelaskan lebih lanjut tentang demam eksis oleh para ibu-ibu. Hal ini terkait tanggapan di tengah-tengah masyarakat, jika ibu-ibu itu tidak melakukan joget TikTok atau hanya berdiam diri di rumah saja, justru akan terlihat ketinggalan zaman dan dianggap kuno.

"Mereka melakukan ini cenderung menjaga image bahwa menantang hal yang normatif itu lebih penting bagi kaumnya, untuk mencari perhatian (popularitas) di jalan umum yang tidak lazim dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu," ucapnya.

Rahmat menambahkan, emak-emak cenderung menjaga imej, dikarenakan mereka menganggap telah mempertahankan imej sebagai pegiat media sosial.

Berharap dari eksis menjadi pencari keuntungan ekonomi
Jika hal-hal yang dilakukan oleh para oknum tersebut menarik perhatian dan berhasil menjadi viral, maka itulah modal utama bagi mereka-mereka ini untuk ke depannya meraup keuntungan. Apalagi kalau bukan motor ekonomi ujung-ujungnya.

Rahmat juga mengungkapkan, awalnya mereka yang merasa sebagai orang yang mengincar eksistensi media sosial, akan mencari sensasi dengan cara yang sangat mudah dan cenderung murahan, yaitu dengan mencari sensasi. Yang diharapkan dari aksi-aksi semacam itu, jika sensasi tersebut sukses, maka sensasi tersebut memiliki nilai jual yang tinggi.

Perlunya edukasi untuk membuat konten
Fenomena demi sensasi dan eksistensi ini, dinilai sangat berbahaya dan harus diberikan pengertian serta edukasi agar tidak lagi membuat konten-konten yang tak patut ditiru ini. Rahmat pun berpesan pada masyarakat, agar tidak memberikan panggung bagi para oknum semacam ini.

"Bagi masyarakat umum, kiranya jangan beri ruang apresiasi kepada para pelaku karena hal itu yang membuat para pelaku akan survive dan terus mengulang dengan target mempertahankan popularitas semu," tutur Rahmat.

Perlunya tindakan tegas pihak berwajib
Selain itu, Rahmat juga menegaskan bahwa tindakan semacam ini perlu tindakan tegas dari pihak berwajib, terutama Polri atau Satpol PP.
Karena, mereka ini tidak peduli dengan keselamatan orang lain dan juga dirinya sendiri harus diberikan tindakan tegas agar, hal-hal semacam ini tidak terulang kembali.

Oleh sebab itu, oknum seperti ini butuh  diingatkan akan adanya kepastian hukum, dan konsekuensi akan tindakan yang mereka lakukan. Karena berbahaya sekali, jika mereka ini menganggap tindakannya ini, tak masalah karena tidak adanya sangsi tegas dari pihak berwajib.

"Pemerintah setempat perlu edukasi untuk menyiapkan sarana bagi ibu-ibu seperti ini supaya tersalur di ruang yang tepat, secara positif hal ini sangat produktif bahkan bisa menjadi ajang apresiasi untuk kategori tertentu dalam lomba yang difasilitasi oleh pemerintah," tutupnya.

Miris juga ya, hanya untuk eksis melakukan hal-hal seperti ini. Kalian juga, harus lebih bijak membuat konten dan mengekspresikan diri melalui media sosial ya.

TAG : ViralTikTok

Artikel Menarik Lainnya

Komentar