Muncul Kabar Bahwa Ibu Atta Halilintar Penipu, Korban: Dia Sudah Terkenal, Kaya Kok Nggak Ingat Kita Lagi
Keluarga Gen Halilintar kembali menjadi sorotan setelah muncul kabar Lenggogeni Faruk menipu orang.
Helo.id - Keluarga Gen Halilintar kembali diterpa masalah karena dituding telah mangkir dari membayar utang sebesar Rp 400 juta.
Hal tersebut bermula dari salah seorang wanita yang diketahui bernama Umi Afif yang muncul ke publik, karena merasa ditipu oleh orang tua Atta Halilintar, yakni Lenggogeni Faruk dan Halilintar Anofial Asmid.
Wanita tersebut kemudian membeberkan bahwa ada sejumlah orang yang menjadi korban hingga pada akhirnya orang tua Atta Halilintar tersebut pun akhirnya pergi melarikan diri ke Malaysia.
- Diprotes Netizen Beri Bunga Edelweiss Pada Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Bela Diri : Niat Nolong!
- Ibunya Dihina TikTokers, Atta Halilintar Maafkan Asal Pelaku Lakukan Hal Ini
- Penghina Ibu Atta Halilintar Kini Minta Maaf dan Menyesal, Awalnya Tak Bermaksud Menghina Hanya Ikut Trend
- Dibuat Murka dan Emois, Atta Halilintar : Maksudnya Apa Canda Bawa-bawa Orang Tua Saya!
- Konsep Prewedding-nya Dianggap Jiplak Atta Halilintar, Mumuk Gomez Hanya Bisa Ngakak
Dalam pernyataannya, Umi Afif mengaku pada awalnya ia diajak bekerja sama dengan Lenggogeni dan juga Halilintar yang akan membeli sebuah toko.
Ia pun kemudian memberikan dana sebesar Rp 400 juta sebagai investasi modal, setelah dijanjikan akan mendapatkan bagian keuntungan.
Akan tetapi, Umi Afif tidak kunjung mendapatkan hasil dari uang yang ia berikan kepada orang tua Atta Halilintar sebagai modal.
Bahkan kabarnya, kini toko milik Halilintar Anofial Asmad tersebut sudah tutup.
Disebut-sebut bahwa orang tua Atta Halilintar tersebut telah menggunakan uang toko untuk kepentingan pribadi.
Hingga pada akhirny Umi Afif pindah ke Jerman, uang sebesar Rp 400 juta tersebut juga masih belu dikembalikan oleh orang tua Atta.
"Terus dituntut kan, dia menghilang sudah, telepon enggak diangkat, di Facebook pesan saya enggak dijawab, di dinding Facebook itu dikirim langsung dihapus," kata Umi Afif.
"Sudah dimasukkan rekening kita, 'Geni tolong bayar uang anak-anak, uang sekian, 40.000 dm', 40.000 euro sekarang kan, enggak dijawab enggak direspons."
Setelah itu, Umi Afif mengungkapkan bahwa ia sempat ingin melupakan uang tersebut. Akan tetapi, ia tidak terima saat mengetahui bahwa Lenggogeni Faruk tidak membaayar utangnya meski sudah kaya.
"Tadinya sudahlah dikubur, lupakan saja di akhirat dituntut," ujar Umi Afif.
"Terus dia sudah terkenal, sudah kaya, eh, dia sekarang kok enggak ingat kita lagi."
Kesal karena hanya diberi janji hingga dirinya tidak mendapatkan respon, Umi Afif pun akhirnya meluapkan amarahnya. Ia pun secara terang-terangan menyebut bahwa Lenggogeni Raruk adalah seorang penipu.
"Iseng-isenglah di Facebook, keluar kata-kata itu, Lenggogeni penipu, kan penipu dia tuh, sudah janji mau pulangkan," seru Umi Afif.
Ia pun kemudian diberitahu oleh rekannya yang datang ke Jerman dan mengatakan bahwa keluarga Halilintar kini sudah kaya raya dan juga terkenal.
Umi Afif pun akhirnya merasa sakit hati lantaran uang tabungan anak-anaknya tidak kunjung dikembalikan.
Terkait dengan hal tersebut, hingga kini masih belum ada klarifikasi dai pihak Atta Halilintar dan juga keluarganya.
Sebelumnya telah ada salah seorang konten kreator yang bernama Savar bersuara di media sosial yang menyebutkan bahwa ibu Atta Halilintar berhutang sebanyak Rp 400 juta kepada wanita bernama Umi Afif.
Hal tersebut disampaikan olehnya melalui channel youtube SCTV, Savas menyampaikan bahwa utang tersebut terjadi sejak 24 tahun yang lalu.
Pada saat itu, Umi Afif menyerahkan uang sebesar 30 ribu Euro kepada Lenggogeni Faruk. Savas menyebutkan bahwa ibu sang youtuber tersebut ingkar janji dalam mengembalikan uang tersebut.
"Sudah pernah, bahkan sudah dijanjikan sama ibunya Atta Halilintar berkali-kali," ujar Savas.
Savas juga membeberkan alasan dirinya membela pihak Umi Afif. Ia mengaku merasa iba dengan Umi Afif yang ingin memperjuangkan haknya.
"Sebenarnya tantangan ya bagi seorang konten kreator sebuah reaction itu sebuah tantangan," kata Savas.
"Bagi saya ini sebuah tantangan karena ini kisah nyata yang saya angkat menjadi sejarah," imbuhnya.
"Di situ saya memunculkan keadaan seorang ibu yang menginginkan uangnya kembali tapi tidak kembali," tandasnya.
"Dari sini saya memperjuangkan kebenaran, kebenaran dalam arti siapa sih yang benar di antara mereka berdua," jelasnya.
Komentar