Kocak!!! Karena Antrean Panjang, Pria Ini Mengira Rumah Warga Adalah Warung Makan

Azam pria asal Malaysia, ungkap rasa malunya saat salah mengira bahwa rumah warga adalah warung makan

Helo.id - Sebelumnya telah viral kisah lucu seorang pesepeda yang salah mengira sebuah rumah warga adalah warung makan.

Dikatakan bahwa sang pesepeda tersebut mampir ke rumah salah seorang warga, ia bahkan menikmati makanan dalam rumah tersebut hingga kenyang tanpa menyadari bahwa tempat yang ia kira sebuah warung adalah rumah pribadi.

Rupanya, kisah lucu tersebut kembali terulang dan menimpa salah seorang guru asal Malaysia yang sedang berlibur merayakan Tahun Baru bersama dengan keluarganya.

• Viral! Playboy Asal Nigeria Bawa Enam Istri Yang Tengah Hamil Ke Pesta Pernikahan
• Viral! Kisah Haru Wanita Yang Ditinggal Pergi Untuk Selama-lamanya Oleh Suaminya, Padahal Usia Pernikahan Masih 39 Hari
• Foto Preweddingnya Viral, Begini Cerita Pasangan Yang Preweddingnya Dinilai Unik Karena Pemilihan Lokasi
• Viral! Calon Pengantin Wanita Pingsan Saat Foto Prewedding, Penyebabnya Bikin Netizen Emosi
• Kisah Seorang Pengusaha Sukses Yang Jadi Gelandangan, Akui Tentang Hal Ini

Bermula saat sang guru yang diketahui bernama Azam Mahat mengatakan bahwa pada saat itu, ia bersama dengan istri, ayah dan juga dua anaknya yang tengah berlibur ke Pantai Timur.

Namun saat dalam perjalanan menuju homestay yang terletak di Pasir Pekan, Terengganu, mereka melihat banyak sekali orang yang mengantri dan makan di sebuah warung.

Melihat warung tersebut ramai, Azam pun mengungkapkan bahwa dirinya ingin mampir untuk makan bersama dengan keluarganya pada keesokan paginya.

" Saya bilang ke istri saya, 'makanan di sana pasti enak, sampai banyak orang antri untuk makan, besok kita harus coba makan di sana'," kenang Azam.

Dan pada keesokan harinya setelah pulang dari Pasar Siti Khadijah, Azam dan seluruh keluarganya pun mencari warung yang ramai tersebut untuk makan.

Sesampainya di sana, ia mengungkapkan bahwa dirinya hanya melihat ada empat orang yang duduk di warung untuk minum. Azam pun disambut dengan ramah oleh orang-orang yang tengah minum tersebut.

Azzam juga mengatakan bahwa salah satu dari keempat orag tersebut bahkan menawarkan dirinya untuk menambah angin ban mobilnya, karena terlihat sedikit kurang angin.

Tak lama kemudian Azam pun masuk ke dalam warung tersebut, begitu juga dengan anak-anaknya. Setelah masuk, ia pun mengatakan bahwa memang ada banyak lauk yang tertata di meja.

" Ada ayam percik, gulai kambing, sambal etok ... di dalam hati saya bilang 'Waaah sedap sekali ini'," imbuh Azam.

Namun keramahan dari orang-orang tersebut ditambah dengan susuan kursi dan juga meja serta beberapa lauk yang terhidang, membuat Azam dan keluarganya tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh dalam warung tersebut.

Dan pada saat istrinya memesan teh, barulah Azam menyadari bahwa warung makan yang ia datangi bersama dengan keluarganya tersebut sebenarnya adalah rumah orang.

" Waktu istri saya tanya anak-anak mau pesan minum apa, tiba-tiba seorang perempuan menghampiri meja kami dan membawa teh. Katanya kalau ingin air panas, nanti ia minta pembantu rumah membuatnya," kata Azam.

Mendengar penjelasan tersebut, Azam merasa tidak enak hati. Ia teringat dengan kejadian saat seseorang makan di rumah pribadi orang yang dikiranya adalah sebuah warung makan.

" Spontan saya langsung bertanya 'Ini bukan warung ya, Bu?'. Ibu itu menjawab 'Bukan ... ini rumah saya'," kata Azam.

Seketika itu Azam pun merasa malu hingga mukanya memerah. Ia mengaku merasa malu dan langsung meminta maaf kemudian langsung pamit untuk pergi.

Akan tetapi, niatannya tersebut dicegah oleh sang pemilik rumah, ia justru mengambilkan lauk untuk anak-anak Azam.

" Awalnya tak enak mau makan karena malu, tapi mereka tetap ambilkan makanan," ujar Azam yang jadi guru SD di Klang, Johor ini.

Karena penasaran, sembari menikmati hidangan, Azam pun mengobrol kepada sang pemilik rumah terkait dengan antrean orang yang terjadi pada malam sebelumnya. 

Dan ternyata, pada malam itu sang pemilik rumah tengah menggelar acara hajatan. Orang-orang yang datang dan terlihat sedang mengantri tersebut adalah tamu undangan bukan pelanggan seperti yang dikira oleh Azam.

Karena masih dalam kondisi pandemi covid-19, maka yang datang tidak begitu banyak. Meja dan kursi pun juga ditata agak berjauhan sehingga terlihat seperti warung.