•   April 20
Entertainment

Ibunya Diduga Menunggu Sang Adik Saat Kapal Akan Tenggelam, Ayu Anjani : Mungkin Ibu Saya Bisa Selamat

( words)

Ayu Anjani juga mengatakan jika saja ibunya tidak menunggu adiknya, mungkin ibunya bisa saja selamat.

Helo.id - Pada Selasa (28/6/2022) pada pukul 10.15 WITA tragedi kapal tengglam terjadi di Labuan Bajo, NTB yang terjadi pada keluarga artis Ayu Anjani.

Insiden tersebut telah menewaskan ibu dan juga adik dari Ayu Anjani yang sedang menaiki kapal yang berpenumpang 24 orang di perairan Taman Nasional Komodo (TNK).

Terkait dengan hal tersebut, adik Ayu Anjani, Anne April pun menjelaskan kronologinya. Ia mengatakan bahwa pada saat itu adiknya pergi ke toilet yang berada di bagian bawah kapal.

Kemudian menurutnya, kamar ibunya tersebut bersebelahan dengan kamar tamu. Namun tamu tersebut berhasil keluar dan selamat meski badannya biru-biru, sedangkan ibunya tidak.

Adik Ayu Anjani tersebut menjelaskan bahwa pintu dari kamar ibunya tersebut sudah terbuka, namun ibunya tidak keluar karena diduga menunggu adiknya yang pada saat itu masih berada di dalam toilet.

Dalam kesempatan tersebut, Ayu Anjani juga mengatakan jika saja ibunya tidak menunggu adiknya, mungkin ibunya bisa saja selamat.

“Ibu saya itu nungguin adik saya, nungguin adik saya masih kejebat di toilet. Kalau misalnya ibu saya engga nungguin adik saya, mungkin ibu saya bisa selamat keluar bareng orang yang disebelah kamarnya,” ucap Ayu Anjani.

unggahan ayu anjani

Anne pun mengatakan bahwa ibunya tidak jago berenang. Bahkan menurut penjelasan yang ia ketahui, ibunya sempat teriak meminta pertolongan.

Akan Tempuh Jalur Hukum

Ayu Anjani akan menempuh jalur hukum usai tragedi kecelakaan kapal yang membuat sang ibu dan juga adiknya meninggal dunia. Karena menurutnya, pihak kru kapal diduga telah lalai dalam bekerja.

"Kami pihak keluarga, kecewa atas apa yang terjadi dengan kejadian ini. khusus untuk kru kapal yang tidak menjalankan standar operasional tersebut, tidak menjalankan manajemen risiko. Kami punya perusahaan di bidang pariwisata juga. tapi kami menjalankan setiap prosedur yang berlaku, termasuk manajemen risiko," kata perwakilan keluarga Ayu Anjani

Pihak Ayu Anjani juga telah memilih tim pengacara untuk membawa dan mengatur semua berkas kasus tersebut ke ranah hukum.

"Pada hari ini saya didampingi kuasa hukum. Kasus ini akan kita kawal dan bawa ke jalur hukum," ujarnya melanjutkan.

Melalui kuasa hukumnya, pihak Ayu Anjani telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Manggarai Barat, perkara tersebut pun sudah masuk dalam tahap penyidikan.

"Kami sudah serahkan ke jalur hukum, kami percayakan ke Polres Manggarai Barat yang sekarang dalam tahap penyelidikan, apakah ada unsur kelalaian yang mengakibatkan kematian," ujar kuasa hukum Ayu Anjani.

"Semuanya, termasuk guide dan agen," ujar Ayu Anjani.

"Jadi kita serahkan betu-betul proses hukum ini, sehingga polisi bisa bekerja dengan baik," ujar kuasa hukum Ayu Anjani.

Kronologi tenggelamnya kapal wisata disampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKPP) Maumere, Lalu Wahyu Efendi.

Menurut penjelasannya pada Selasa (28/6/2022) tepatnya pada pukul 05.30 WITA, kapal wisata KLM Tiana Liveaboard berangkat dari Labuan Bajo menuju Pulau Padar.

Selanjutnya, kapal mengangkut total penumpang keseluruhan sebanyak 24 orang, dengan rincian 18 orang penumpang dan 6 orang ABK.

Sayangnya, setibanya diperairan Pulau Kambing, kapal wisata Tiana diterpa cuaca buruk dan gelombang tinggi. Akibatnya kapal pun terombang ambing dan mulai tenggelam.

Saat insiden terjadi, kapal wisata Andalucia yang kebetulan melintas di sekitar kapal wisata Tiana langsung melaksanakan pertolongan.

Dalam insiden tersebut, total 16 penumpang dan 6 orang ABK berhasil diselamatkan. Akan tetapi dua penumpang tenggelam dan ditemukan meninggal dunia.

Keduanya merupakan ibu dan adik dari Ayu Anjani yang masing-masing bernama Jamiatun Widaningsih dan Anisa Fitriani. Jenazah keduanya telah dievakuasi pada pukul 08.40 WITA dan pukul 10.10 WITA.

Kedua jenazah ditemukan di dasar laut dekat dengan TKP kapal tenggelam di perairan Pulau Kambing. Jenazah ibu dan anak ini terpisah hanya berjarak kurang lebih 5-10 meter.

Dalam proses evakuasi turut melibatkan Tim SAR Gabungan di antaranya Tim Rescue Pos SAR Manggarai Barat, Lanal Labuan Bajo, Polair Labuan Bajo, KPP Labuan Bajo dan juga kru ABK Andalucia.

TAG : Ayu AnjaniKapal TenggelamKapal Tenggelam Di Labuan BajoLabuan BajoIbu Dan Adik Ayu Anjani Tenggelam

Artikel Menarik Lainnya

Komentar