Razman Arif Nasution Laporkan Uya Kuya Di Polda Sumatera Utara, Netizen : Ributnya Di Jakarta, Konpresnya Di Jakarta, Lapornya di Medan

Razman Arif Nasution meminta, Bareskrim untuk jangan membawa laporan tersebut ke Mabes Polri.

Helo.id - Pengacara Razman Arif Nasution kabarnya telah melaporkan Uya Kuya atas dugaan pencemaran nama baik ke Polda Sumatera Utara.

Razman Arif Nasution meminta, Bareskrim untuk jangan membawa laporan tersebut ke Mabes Polri. Ia hanya ingin kasus yang ia laporkan tersebut ditangani oleh Polda Sumatera Utara.

"Saya sudah beritahu Bareskrim Mabes Polri bahwa LP ini jangan dibawa ke Mabes Polri, karena saya percaya Sumatera Utara mampu menangani ini," kata Razman Arif Nasution

Razman Arif Nasution juga menyebutkan bahwa Kapolda pasti memiliki atensi atas kasus yang telah ia laporkan tersebut.

"Saya percaya Kapolda pasti atensi kasus ini, apalagi Mabes Polri," tutur Razman Arif Nasution.

• Setelah Buat Pengakuan Mengejutkan Tentang Hotman Paris, Iqlima Kim Kini Berharap Bisa Damai
• Razman Arif Nasution Somasi Iqlima Kim, Kuasa Hukum Beberkan Isinya
• Usai Mundur Menjadi Klien Razman Arif Nasution, Iqlima Kim Buat Pengakuan Mengejutkan
• Iqlima Kim Batal Jalani Pemeriksaan Atas Kasus Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukum : Kan Harus Merawat Mental dan Psikis Dulu
• Laporkan Razman Arif Nasution, Debise Chariesta : Saya Percaya Sama Polisi

Melihat postingan tersebut, netizen merasa heran. Sebab mengapa Razman Arif Nasution harus melaporkan hal tersebut jauh-jauh ke Sumatera Utara.

Netizen yang berspekulasi demikian akhirnya mencurigai jika Razman Arif Nasution memiliki orang dalam, lantaran muncul pertanyaan mengapa dirinya harus melaporkan ke Sumatera Utara jika di Jakarta sudah bisa dilakukan.

"mungkin dia udah ada persiapan disana/mungkin ada bekinganya mungkin....klo di jakarta bs jadi dia takut," ujar @ffta***.

"Ributnya di jakarta, konpersnya di Jakarta. Lapor nya di medan," tulis @ownerpul***

"Dengar2 katanya di Medan si abang punya beking, makanya laporin di Medan. Ga tau benar apa ga," ucap @d.ta***.

"Benar sekali Locus Delicti di jakarta dan pelaporannya harus di @poldametrojaya bukan di @poldasumaterautara," tulis @f_fa***.

"Tidak boleh meninterfensi aparat penegak hukum . Kami yakin kepolisian kita pasti netral dan profesional...tau yg mana yg benar dan yg mana yg salah.... Kita kawal LP nya denise... Semoga cepat di proses LP nya denise .. sehat selalu dan sukses slalu denise," ucap @z****.

Razman Arif Nasution Menjadi Kuasa Hukum Medina Zein Ditengah Perseteruan Kliennya yang Disebut Telah Menipu Uya Kuya dan Denise Chariesta

Belum lama ini, Denise Chariesta mengungkapkan bahwa Medina Zein berjanji untuk mengembalikan uang Uya Kuya melalui dirinya.

Akan tetapi, hingga kini, Medina Zein belum juga memberikan uang tersebut kepadanya. Denise Chariesta pun membacakan isi chatnya dari Medina Zein.

"Jam 9 dia mau transfer, 'Mau nitip duit buat Kak Uya 65 juta, disuruh titip ke rumah kamu, hari Kamis'."

"Dari Medina, katanya mau nitip duit di rumah aku," ungkapnya.

Sebelumnya, peryataan Razman Arif Nasution berbeda dengan Denise Chariesta.

Kuasa hukum Medina Zein tersebut mengaku bahwa sang klien meminjam Uya Kuya. Padahal Medina Zein melakukan transaksi jual beli mobil kepada Uya Kuya.

"Terus kan tadi Bang Razman juga bilang kalau misalkan Medina itu minjem uang ke Uya, bukan sama sekali."

"Jadi Medina itu melakukan transaksi jual beli mobil sama Uya yang mobilnya tidak kunjung datang alias fiktif, nilainya 100 juta."

"Ada surat bukti tanda perjanjiannya di Uya Kuya," tambahnya.

Ia kembali menegaskan bahwa Medina Zein tidak meminjam uang Uya Kuya, melainkan menjual mobil yang diakui adalah miliknya.

"sekali lagi saya tegaskan, jadi kalau Bang Razman bilang si Medina meminjam dari uang Uya Kuya sebesar 65 juta, bukan."

"Jadi Uya Kuya dan Medina itu melakukan transaksi jual beli mobil."

"Baru dikembalikan 35 juta, sisa 65 juta lagi dan dia menghilang," imbuhnya.

Karena hal tersebut, Denise Chariesta kemudian membuat konten Posko Pengaduan Penipuan Medina Zein.

"Bikin posko karena banyak korban yang mau ngomong, tapi nggak berani karena diancam-ancam."

"Yang lapor lumayan banyak, cuman kan saya mesti liat yang mana yang buktinya bener apa enggak," sahutnya.