Kondisi Kesehatan Semakin Menurun Dan Tak Ada Biaya, Deddy Corbuzier Beri Bantuan Kepada Pak Ogah

Kondisi kesehatan Pak Ogah menggugah rasa simpati Deddy Corbuzier, hingga membuat Deddy mendatangkan Dirut BPJS Kesehatan

Helo.id - Abdul Hamid atau yang dikenal sebagai Pak Ogah sakit keras memangtelah lama bergema. Pak Ogah harus bertahan di tengah kondisi kesehatan yang tidak baik tanpa mendapatakan perwatan kesehatan yang sesuai lantaran ketidakadaan biaya untuk berobat. Kondisi Pak Ogah menarik perhatian pembawa acara Deddy Corbuzier. Dalam unggahan Deddy Corbuzier, Pak ogah terlihat sangat kurus dan masih tergolek lemah di atas kasur.

Kondisi kesehatan Pak Ogah yang memburuk sering diceritakan di media, usai kabar tentang dirinya viral lantaran tak mampu berobat. Tim Deddy Corbuzier mendatangi Pak Ogah untuk menjenguk sekaligus memastikan kondisi kesehatan Pak Ogah. Dalam unggahan tersbut, istri Pak Ogah mengatakan sempat menunggak iuran BPJS Kesehatan selama lima tahun lantaran tak ada uang untuk membayar. Selama ini Pak Ogah dan istrinya hanya mengandalkan honor hasil kegiatan sulih suara di salah satu stasiun TV swasta.

"Pak Ogah diceritakan di mana-mana bahwa beliau itu sakit keras, tidak ada BPJS dan juga tidak ada biaya untuk pengobatan, dan ini sudah lama" ujar Deddy dikutip dari kanal YouTube miliknya, Sabtu 26 Februari 2022.

• Datang Menjenguk Pak Ogah, Baim Wong Unggah Di Instagram, Netizen: Terimakasih Pak Ogah, Telah Menghibur Masa Kecil Kami
• Kondisinya Sudah Berbeda, Istri Pak Ogah Ungkap Suaminya Hanya Bisa Menangis Saat Di Video Call Rekan Artis
• Lama Tak Jumpa, Pemeran Pak Ogah Dikabarkan Sakit Sampai Tidak Bisa Bicara, Tapi Masih Miliki Semangat Kerja

"Tim saya pensaran dan saya penasaran sebenarnya apa yang terjadi. Oleh karena itu, saya kemarin mengirimkan tim dari Close the Door dan Indonesia Pasti Bisa untuk langsung ke Pak Ogah, bicara dengan Pak Ogah, bertanya apa yang sebenarnya terjadi, sama keadaannya seperti apa dan memberikan bantuan kepada beliau," tambahnya.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Deddy Corbuzier, Ph.D (@mastercorbuzier)

Dalam video tersebut, tim Deddy memberikan sekantong uang untuk Pak Ogah beserta istrinya. Mereka berterima kasih atas bantuan Deddy Corbuzier.

"Terima kasih ya, terima kasih ya sudah mampir" ujar Pak Ogah.

Diceritakan oleh istri Pak Ogah ketidakmauan Pak Ogah untuk berobat sebelumnya lantaran mahalnya rumah sakit sedangkan BPJS Kesehatan milik mereka sudah lama mati. 

"jadi gak mikirin BPJS lagi kan, yang sebelumnya dia bilang 'Iya ke dokter, enggak ah, bayar rumah sakit mahal, BPJS kita mati'" cerita istri Pak Ogah kepada tim Deddy Corbuzier.

Menanggapi hal tersebut Ali Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan ada prosedur khusus bagi individu yang tidak mampu membayar iuran BPJS Kesehatan seperti kasus Pak Ogah. Penjelasan itu disampaikan Ali Ghufron Mukti saat menghadiri podcast milik Deddy Corbuzier.

"Memang BPJS itu ada untuk saling gotong royong dan semua bisa tertolong, termasuk Pak Ogah" jelas Ali Ghufron dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, dikutip pada Jum'at 25 Februari 2022.

Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaranuntuk 96,8 juta orang yang tidak mampu membayar iuran. Meskipun anggaran telah disiapkan oleh Kementrian Kesehatan namun data masyarakat yangtidak mampu berasal dari Kementrian Sosial. Sehingga keputusan mampu atau tidaknya bersala dari kementrian Sosial.

"Anggarannya ada di Kementerian Kesehatan, tetapi yang menentukan siapa yang masuk ke 96,8 juta itu, meskipun sekarang masih kurang dari itu, adalah Kementerian Sosial. Jadi Kementerian Sosial menentukan apakah Pak Ogah atau bapak-ibu yang lain itu sebetulnya masuk untuk dibayari oleh pemerintah," jelas Dirut BPJS Kesehatan.

Dalam podcast tersebut, Alii Ghufron menjelaskan prosedur yang harus dialui untuk menerima bantuan BPJS Kesehatan.

"Jadi, yang bersangkutan melapor kepada pemerintah setempat seperti RT, RW, Lurah dan Camat bahwa mengalami kesulitan keuangan untuk membayar iuran BPJS" tandasnya.

Dirut BPJS Kesehatan juga mengatakan masih banyak orang yang tidak tahu mengenai mekanisme tersebut. Kebanyakan orang masih kebingungan untuk meminta bantuan kesehatan kemana.

"Masalahnya seperti Pak Ogah tadi, itu mekanismenya orang tidak tahu. Harusnya lapor ke Dinas Sosial. Lalu berkoordinasi lapor ke Kementerian Sosial apakah yang bersangkutan bisa masuk DTKS atau tidak" paparnya.