Riri Khasmita Disebut Sewa 4 Kamar di Kos-kosan Milik Almarhumah Ibunya, Nirina Zubir : Kita Sudah Nggak Terima Apa-apa Ya
Nirina Zubir kembali beberkan fakta baru tentang sosok tersangka kasus mafia tanah yang juga merupakan mantan ART almarhumah ibunya.
Helo.id - Nirina Zubir belum lama ini menanggapi soal klaim pihak Riri Khasmita, yakni pengacaranya, Syakhruddin, yang menyebutkan jika kliennya bukan asisten rumah tangga dari almarhumah ibu Nirina Zubir, Cut Indria Marzuki.
Melalui kuasa hukumnya, Riri Khasmita bersikukuh bahwa dirinya adalah orang yang menyewa kamar kos-kosan di kediaman ibunda Nirina Zubir.
Menurut Nirina, Riri memang tinggal di kosan milik almarhumah ibunya. Tidak hanya satu kamar, Riri Khasmita bahkan menempati empat kamar. Akan tetapi berdasarkan laporan pemasukan kos, Nirina Zubir tidak pernah melihat Riri Khasmita membayar.
- Dituding Riri Khasmita Terima Uang Rp 600 Juta, Nirina Zubir : Memang Pernah Terjadi Ada Transfer Uang
- Rugi Rp 17 Milyar, Mantan ART Sempat Berjanji Akan Bayar Kerugian Dicicil Rp 2 Juta Per Bulan, Nirina Zubir : Mau Berapa Lama
- Dilaporkan Atas Tuduhan Penyekapan, Pengacara Nirina Zubir : Ada Bukti
- Tanggapi Pengakuan Riri Khasmita, Pengacara Nirina Zubir : Bagi Saya Perbuatan Pidananya
- Bongkar Fakta Baru dalam Kasus Mafia Tanah, Pihak Riri Khasmita Sebut Nirina dan Saudaranya Terima Uang Rp 600 Juta : Ada Bukti Rekeing Korannya
"Kalau dia bilang bayar kosan di kosan ibu saya, dia menggunakan empat kamar, satu buat kucing yang ada kurang lebih delapan, satu untuk dia dan suaminya, satu untuk adiknya, satu untuk ruang setrika bajunya," ungkap Nirina
"Dari kosan ibu saya yang bilang dia bayar kita lihat laporannya minus, di mana letak menguntungkannya, di mana letak dia membayarnya kan saya nggak tahu ya," sambung Nirina.
Menurut artis 41 tahun tersebut, Riri Khasmita menempati empat kamar yang masing diperkirakan seharga Rp 1 juta. Sehingga bisa diartikan bahwa setiap bulannya Riri Khasmita harus membayar biaya sewa sebanyak Rp 4 juta.
Akan tetapi, karena Riri Khasmita tidak membayar, Nirina pun menyebut bahwa Riri Khasmita dijadikan asisten untuk mengurus kosan tersebut dan dibayar Rp 2 juta setiap bulannya, sehingga Riri hanya perlu membayar setengahnya saja.
"Jadi ibu saya sudah mentolerir dengan ya sudah simbiosis mutualismenya terjadi, oke, dia menjaga kosan tapi dia kan juga dapat benefit dari ibuku," tutur Nirina.
Akan tetapi, Nirina Zubir juga mengaku jika sampai ibunya meninggal dunia, ia dan juga keluarganya yang lain tidak menerima pembayaran uang kosan sepeserpun dari Riri Khasmita.
"Jadi, ya sudahlah. Mau dibilangin dibayar sampai detik ibu saya meninggal sih kita sudah nggak terima apa-apa ya," tegas Nirina.
Pengacara Riri Khasmita Beberkan Kronologi Awal Almarhumah Ibu Nirina Zubir Bertemu Kliennya
Kasus mafia tanah yang menimpa keluarga Nirina Zubir hingga kini masih mendapat sorotan publik. atas kasus tersebut, keluarga sang artis pun kehilangan 6 aset yang diperkirakan total kerugiannya mencapai Rp 17 milyar.
Penggelapan aset tersebut juga melibatkan asisten rumah tangga (ART) mendiang ibunya, Riri Khasmita dengan suaminya, serta 3 notaris.
Sebelumnya, almarhumah ibu Nirina Zubir, Cut Indria Marzuki telah mempercayakan beberapa surat aset berharga kepada Riri Khasmita.
Menurut pengacara Riri Khasmita, dasar kepercayaan tersebut dikarenakan kliennya tersebut telah dianggap anak oleh almarhumah ibu Nirina Zubir.
"Kalau anak angkat itu karena sudah ada hubungan baik, artinya pun sudah memberikan kesaksian bahwa Riri ini adalah anak kesayangan dari ibu Cut, kenapa timbul rasa sayang, tentu ada hubungan baik, sehingga segala sesuatu ada yang dipercayakan lah pada Riri Khasmita ini," ungkap Syakhruddin, pengacara Riri Khasmita
Syahruddin juga menambahkan bagaimana kronologi awal almarhumah ibu Nirina Zubir dapat bertemu dengan Riri Khasmita.
"Kalau dari klien saya, nggak begitu ya. mungkin berawal karena orang tuanya tetanggaan daripada di tempat lain mending di situlah, karena orang tua saling kenal. ya membayar hingga dua bulan lalu masih bayar. disekap disitu pun masih dipaksa membayar oleh keluarga Nirina," tutur Syakhruddin.
Syakhruddin juga menegaskan bahwa kliennya tersebut bukanlah seorang ART, melainkan seorang anak kos yang perlahan mendapatkan kepercayaan dari almarhumah.
"Riri bukan ART, dia anak kos di situ dia membayar kok. Ada bukti pembayarannya. Andaikan dia ART, pasti digaji, ini nggak dia malah membayar berarti anak kos murni cuma karena ibu ini selalu sendirian di tempat itu kemudian ibu ini dan Riri selalu ada di situ awalnya disuruh beli makan sampai ada kedekatan sampai dipercaya urus surat-surat," tegas Syakhruddin.
Komentar