Tentang Masalah Tamara, Teuku Rasya : Ada Cerita Sekilas

Teuku Rasya tanggapi tentang masalah sang ibunda, Tamara Bleszyski.

Helo.id - Tamara Bleszynski ternyata bertahun-tahun merasa sedih karena menjadi korban penipuan. Apalagi kerugian yang ditanggung mencapai milyaran rupiah.

Anaknya, Teuku Rasya mengaku tidak tahu apa yang terjadi dengan ibunya tersebut.

"Rasya sebenarnya kurang paham sih, kalau itu nanti bisa tanyain langsung aja," ujar Teuku Rassya

• 11 Potret Nurah Syahfirah, Ibu Tiri Teuku Rasya Saat Asuh 3 Buah Hatinya
• Makin Tampan, ini 10 Potret Transformasi Rassya Anak Teuku Rafly dan Tamara Bleszynski

"Mungkin ada cerita sekilas, cuma ya bukan posisi Rasya untuk ngebahas soal ini," bebernya.

Dijelaskan oleh Teuku Rasya bahwa ibunya tidak terlalu terbuka terkait dengan kerugian milyaran rupiah yag dialaminya.

"Mama sih beberapa minggu yang lalu baru ke Jakarta," katanya.

"Ya ketemu catch up, ya gitu aja sih. Bukan yang gitu (bahas masalah) kayak biasa aja," ungkap Rassya.

Tamara Datangi Bareskrim

Nama Tamara Bleszynski mendadak menjadi trending. Hal tersebut dikarenakan secara mendadak ia mendatangi Bareskrim Polri, pada Selasa (12/10/2021) bersama dengan kuasa hukumnya.

Saat ditemui, Tamara Bleszynski mengaku menjadi korban dugaan penipuan. Kemudian ia turut mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada keluarga dan juga kerabat. Karena selama ini selalu diberikan dukungan untuk bisa melalui permasalahan tersebut.

"Mau berterima kasih pada keluarga yang berdoa supaya saya mendapatkan keadilan," kata Tamara Bleszynski.

Meski demikian, Tamara Bleszynski masih belum bisa mengungkapkan banyak fakta soal kasus dugaan penipuan tersebut.

Dengan menahan tangis, ia hanya memita do’a agar bisa segera medapatkan keadilan. Menurut keterangannya, yang menjadi korban dugaan penipuan bukanlah dirinya saja.

"Saya belum bisa banyak ngomong banyak, karena saya tidak bisa mendahului."

"Saya hanya mohon doanya, mudah-mudahan ada keadilan bagi saya dan juga orang lain," tuturnya.

Artis 46 tahun tersebut mengatakan keputusan dirinya mendatagi pihak kepolisia merupakan langkah terakhirnya. Karena selama ii, ia sudah melalukan berbagai upaya untuk meyelesaikan permasalahannya tersebut.

Selain mencari keadlian, kedatanganya ke Bareskrim Polri adalah untuk meminta penjelasan di mata hukum. Ia juga merasa menderita dan sangat sedih dalam menghadapi masalah yang tengah menyandungnya tersebut.

"Saya sampai tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali menanyakan keadilan," terang Tamara Bleszynski.

"Saya sudah belasan tahun menderita, saya sedih sekali."

"Nggak ada jalan lain kecuali menanyakan kepada negara," tambahnya.

Sementara itu, kuasa hukum Tamara Bleszynski, Djohansyah mengaku masih belum membuat lapora kepolisian. Kedatangan tersebut hanya sebatas melakukan konsultasi dengan pihak penyidik di Bareskrim Polri.

"Kita habis diskusi dengan pihak penyidik, untuk adanya dugaan tindak pidana," jelas Djohansyah.

Akan tetapi, ternyata pihak Tamara Bleszynski masih harus mengumpulkan dokumen untuk menunjang laporannya.

"Pihak dari penyidik masih membantu untuk meminta kami memenuhi beberapa dokumen terkait."

"Jadi kita masih musti sedikit lagi kerja untuk mencari keadilan ini," imbuhnya.

Dalam kasus dugaan penipuan ini, Tamara Bleszynski disebut telah alami kerugian hingga belasan milyar.

Kuasa hukumnya pun menjelaskan bahwa permasalahan yang terjadi pada kliennya tersebut berkaitan dengan adanya hubungan bisnis.

Ia pun berharap pihaknya bisa segera melengkapi dokumen yang diminta untuk membuat laporan.

"Kerugiannya yang jelas angkanya sampai belasan miliar dan terkait bisnis," ungkap Djohansyah.

Meski demikian, pihak Tamara Bleszynski belum bisa banyak berbicara mengenai masalah tersebut.

"Kronologisnya belum bisa kita jelaskan di sini, karena ini mendahului dari laporan kita."

"Kita belum sampai pada membuat laporan, masih memenuhi beberapa dokumen," lanjutnya.

Hingga kini masih belum diketahui secara detail apa masalah yang sedang dihadapi oleh Tamara, namun kekecewaan sudah dirasakan sang artis sejak laporannya ditolak.