Tanggapi Pernyataan Arie Kriting, Ernest Prakasa: Udah Cukup Jelas Konteksnya, Kenapa Jadi Dikompor-komporin Sih Katrok Banget
Ernest Prakasa turut memberikan tanggapan atas polemik pernyataan Arie Kriting tentang ikon PON XX.
Helo.id - Ernest Prakasa belum lama ini turut memberikan komentar terkait dengan polemik statement yang dilakukan oleh Arie Kriting tentang penunjukan pasangan suami istri, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon PON XX Papua.
Menurutnya, netizen telah salah persepsi dan menyerang Arie Kriting di sosial media yang bahkan tidak memiliki niat buruk dalam membahas personal Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Ia pun memberikan penjelasan dalam instagram storiesnya yang mengungkapkan bahwa Arie Kriting hanya bermaksud menyampaikan aspirasinya dalam mewakili para perempuan Papua.
- Tanggapan Psikolog Soal Pemeran Sinetron Zahra: Bisa Menggangu Tumbuh Kembang Anak Usia Remaja
- Pemeran Zahra Diganti, Ernest Prakasa: Beda Ceita Kalau Anak SMA Dinikahkan Kemudian Tidak Bahagia, Ini Bisa Jadi Pembelajaran
- Turut Berikan Komentar Atas Sinetron Zahra, Zaskia Adya Mecca Singgung KPI dan Orang Tua Pemeran Utama
- Geram Dengan Sinetron Suara Hati Istri, Ernest Prakasa: Jangan Kebanyakan Ngurusin Hal-hal Ga Penting, Ini Masalah Serius
- Nikahan Atta Aurel Dipublikasikan Akun Sekretariat Negara, Ernest Prakasa: Menurut Gue Sih Aneh
Ernest Prakasa pun menganggap wajar apabila Arie Kriting melakukan protes kepada pihak penyelenggara acara terkait dengan pemilihan ikon PON XX Papua tersebut.
"@arie_kriting itu membahas soal keputusan pemerintah memilih orang non-Papua sebagai icon PON Papua, bukan menyerang Nagita Slavina secara personal," tulis Ernest Prakasa
Ia kemudian menegaskan konteks yang dibicarakan oleh Arie Kriting soal permasalahan tersebut sudah sangatlah jelas.
Ernest Prakasa justru heran dengan pihak-pihak yang malah sengaja memperkeruh suasana.
"Udah cukup jelas konteksnya, kenapa jadi dikompor-komporin sih katro banget," jelasnya.
Komentar Ernest Prakasa tersebut merupakan buntuk dari komika Arie Kriting yang menuliskan tentang keresahannya melalui akun instagramya beberapa waktu yang lalu.
Sebelumnya diketahui, Arie Kriting menuliskan aksi protesnya atas andilnya Nagita Slavina dalam PON XX 2021.
Yang mana, ibu satu anak tersebut sempat mengenakan pakaian tradisional asal Papua. Keputusan tersebut pun dianggap anggota mayoritas budaya yang emncoba untuk menyesuaikan elemen budaya minoritas.
"Sebenarnya sudah sejak awal saya merasa ada yang janggal dengan hal ini, tetapi saya menunggu tanggapan dari saudara-saudari asli Papua terkait dengan hal ini.
Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation," jelas Arie Kriting.
Arie Kriting kemudian memberikan alternatif lain soal penunjukkan Nagita Slavina dalam PON XX 2021 Papua.
"Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua.
Tapi kita juga menyadari bahwa kapabilitas Kak Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan.
Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua. Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua, @mikhelia atau @nereputri atau siapa yang dirasa memadai.
Tokoh Perempuan Papua ini bisa mendampingi kaka Boaz Solossa sebagai Duta PON XX Papua," tambahnya.
Arie Kriting kemudian menyarankaan agar pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dapat ditunjuk sebagai sahabat Duta PON XX Papua.
"Kakak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bisa diposisikan sebagai sahabat Duta PON XX Papua karena jelas, kekuatannya untuk mendorong sosialisasi PON XX Papua ini sangat dibutuhkan," tambahnya.
Terkait dengan aksinya tersebut, Arie Kriting kemudian membagikan pernyataan dari pihak Menpora. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga mengaku tidak ikut camour dalam penujukkan Nagita Slavina sebagai ikon PON XX.
Meski begitu, Arie Kriting juga tidak menyalahkan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad yang telah menjadi ikon PON XX.
"Harap diperhatikan bahwa di sini kita pun sama sekali tidak menyalahkan Kakak Raffi dan Nagita ya.
Yang kami harapkan itu adalah representasi Orang Papua khususnya Perempuan Papua
bisa ditempatkan dengan baik, sehingga tidak terjadi Cultural Appropriation itu.
Selanjutnya tolong dengarkan aspirasi Abang @stephen_wally dan @michaeljakarimilena juga.
Kita sukseskan PON XX Papua bersama-sama. Kita biarkan panggung utama menjadi milik basudara Papua,
mari kita support sama-sama sebagai sesama anak bangsa," tulis Arie Kriting.
Komentar