•   April 19
Entertainment

Tanggapan Psikolog Soal Pemeran Sinetron Zahra: Bisa Menggangu Tumbuh Kembang Anak Usia Remaja

( words)

Tanggapan psikolog keluarga tentang pemeraan sinetron Zahra.

Helo.id - Kontroversi terkait dengan sinetron Suara Hati Istri: Zahra telah mengundang banyak pihak untuk menyampaikan pendapatnya.

Psikolog keluarga Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi pun turut menanggapi polemik yang terjadi pada tayangan sinetron yang ditayangkan oleh stasiun televise Indosiar tersebut.

Menurut Adib, adegan yang dilakukan oleh Lea Ciarachel  yang berperan sebagai Zahra dalam sinetron tersebut dinilai tidak semestinya dilakukan. Dikarenakan sang artis yang usianya masih 15 tahun.

Menurutnya, adegan yang dinilai masuk dalam adegan dewasa tersebut dapat menggangu tumbuh kembang anak diusia remaja.

"Ya, bisa mengganggu tumbuh kembang anak usia remaja," terang Adib

sinetron zahra

Psikolog keluarga tersebut juga menjelaskan, adegan yang diperankan oleh Lea dapat membahayakan sang artis sendiri. Bahkan juga dapat mempengaruhi kondisi mentalnya.

"Tentunya bisa mempengaruhi mental si artis, misalnya bisa mengalami depresi,"ujar Adib.

Adib menilai bahwa tayangan tersebut kurang pas apabila diperankan oleh anak di bawah umur. Mengingat anjuran usia untuk pernikahan oleh pemerintah, yakni setidaknya harus berusia minimal 17 tahun.

"Menurut saya kurang layak, karena sesuai UU menikah usia 17 tahun ke atas," ujar Adib.

Ernest Prakasa Tanggapi Sinetron Zahra

Seperti yang diketahui sinetron Suara Hati Istri yang ditayangkan di statisun televisi Indosiar belakangan tengah mendapatkan perhatian publik. Sinetron tersebut dikabarkan menampilkan artis peran yang diketahui masih berusia 15 tahun, akan tetapi telah berperan sebagai istri ketiga.

Terkait dengan peran yang tidak sesuai dengan usia asli sang pemeran tersbut, membuat banyak pihak melayangkan protes mereka atas sinetron tersebut.

Aksi protes tersebut juga dilakukan oleh pelawak sekaligus sutradara, Ernest Prakasa.

Ernest Prakasa diketahui mengunggah aksi protesnya tersebut di akun media sosialnya.

Ernest Prakasa sengaja mengangkat bahasan terkait dengan sinetron Indosiar karena banyak respon dari rekan dan masyarakat yang lainnya.

"Karna banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara," tulis Ernest.

Ernest kemudian menganggap jika Indosiar sudah melampaui batas wajarnya dalam menayangkan sinetron yang menuai banyak kontroversi.

Ia juga menambahkan bahwa hal tersebut juga bersangkutan dengan hati nurani serta akal sehat manusia.

"Wahai @indosiar, ini keterlaluan. Sangat amat keterlaluan. Pemeran Zahra itu usianya masih 15 tahun. Okelah tolak ukur TV adalah rating, tapi tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?," tulis Ernest.

Postingan yang berisi aksi protes tersebut ternyata juga membuat rekan artisnya turut serta memberikan komentar yang ditujukan kepada pihak KPI dan Indosiar.

Terlihat Amel Carla hingga Nadin Amizah pun juga turut memberikan kecamannya terhadap tayangan sinetron yang akhirnya menjadi kontroversial tersebut.

"Kalian dapat memilih usia 20++ tahun untuk berperan sebagai siswa sekolah menengah namun tidak dapat menemukan usia 18++ tahun untuk bertindak sebagai istri ketiga?," komentar Amel Carla.

"TV tuh mustinya berkontribusi meningkatkan kualitas masyarakat, bukan sebaliknya! Oh my...," tulis Becky Tumewu.

"Mending naga naga," tulis Babe Cabita.

"Tolong dibaca @indosiar @kpipusat," tulis Megi Irawan.

"Goks ya, keinginan ramai dan rating tinggi terlalu besar sampe ga lupa sama moral," tulis Kristo Immanuel.

"Terima kasih telah mengangkat topik penting ini dengan berani, Ernest. Semoga semua pihak bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik. Jangan sampai pandemi ini fokus pada fokus kita ke hal2 lain yg kalah penting," tulis Widi Mulia.

"Aku pikir tadinya cuma clickbait aja, cuma pas aku tonton beneran takut bgt. scene yg dibangun dg latar suara kaya film horor, MEMPERJELAS bahwa itu memang adegan horor, karakter zahra yg menangis dan karakter suami yg bersikap sangat predatory. ga cuma menormalisasikan pedofilia tapi banyak bgt aspek yg...aduh, gimana yaaaa ko serem," tulis Nadin Amizah.

TAG : Lea CiarachelSinetron ZahraErnest PrakasaPsikolog

Artikel Menarik Lainnya

Komentar